Koalisi Pers Untuk Demokrasi (KPUD) Gelar Aksi Demo Di Kantor KPU Indramayu
INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Ratusan wartawan Kabupaten Indramayu yang tergabung dalam Koalisi Pers Untuk Demokrasi (KPUD), menggelar aksi unjuk rasa di gedung KPU setempat, Senin (14/9/20).
Aksi KPUD merupakan buntut pembatasan dan pengusiran wartawan, pada kegiatan tahapan pendaftaran pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pekan lalu.
Baca Juga
Indramayu Siap Selenggarakan Pilkada Pada 9 Desember Mendatang
Ada 3 (tiga) tuntutan yang dilayangkan Koalisi Pers Untuk Demokrasi kepada KPU Indramayu :
- Permintaan maaf dari Ketua KPU dan meminta Ketua KPU turun dari jabatannya.
- Membuka seluas-luasnya akses peliputan seluruh wartawan dan jurnalis baik di tingkat KPU hingga PPS.
- Memberikan informasi secara konkrit tanpa mengandalkan media sosial KPU tetapi maemanfaatkan Media centre KPU secara benar.
Ketiga tuntutan tersebut disampaikan dalam orasi semua wartawan yang ikut turun dalam aksi.
“Kami juga mendesak pemanfaatan media centre KPU sesuai mekanisme. Tiga tuntutan ini harga mati bagi kami,” tegas Koordinator Lapangan aksi KPUD, Iksan Mahfudz.
Ditengah aksi, massa KPUD juga menyuguhkan teatrikal kesenian tradisional Indramayu yakni kuda lumping dan berokan. Kedua tampilan kesenian itu menurut KPUD sebagai simbol keserakahan dan kerakusan para komisioner dan kesekretariatan KPU selama ini.
“Simbol faktual KPU saat ini disimbolkan dengan kuda lumping dan berokan. Kami ingin menyadarkan KPU bahwa sebagai penyelenggara harus transparan pada segala hal,” ujar salah seorang orator aksi, Hendra Sumiarsa.
Demo yang dikawal ketat ratusan aparat kepolisian dilanjutkan dengan audiensi perwakilan massa dengan komisioner KPU. Dalam pertemuan, ketua KPU Ahmad Toni Fatoni, menyatakan belum bisa memenuhi tuntutan mundur dirinya sebagai ketua. Namun untuk akses peliputan dan media centre, dirinya berjanji akan mewujudkannya segera.
“Kalau tuntutan pengunduran diri saya, akan dikoordinasikan dengan KPU Pusat. Yang jelas, saya secara pribadi meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan di Indramayu,” tukas Toni.
Ratusan wartawan selanjutnya membubarkan diri usai Toni juga menyampaikan permintaan maaf. Dengan pengawalan ketat aparat, massa kemudian bergerak menuju Islamic Centre, titik kumpul awal.
“Tuntutan kami sederhana, namun salah satu poinnya tidak bisa dijawab hari ini oleh Ketua KPU. Selanjutnya kami akan menempuh jalur hukum atas kasus pengusiran wartawan,” imbuh Iksan.
Penulis : Sanaji