KPU Kota Bogor Gelar Rakor Persiapan Distribusi Logistik Pemilu 2024
KOTA BOGOR - Distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 Kota Bogor rencananya akan dilaksanakan pada 7 atau 8 Februari 2024.
Skala prioritas medan secara geografis yang ada di enam kecamatan di Kota Bogor menjadi salah satu alasan pendistribusian dilakukan lebih awal dibanding lokasi lainnya, seperti di Bogor Selatan, Bogor Barat dan Tanah Sareal.
Hal ini terungkap dalam Rakor yang dilaksanakan 9 hari jelang pencoblosan Pemili Tahun 2024 yang secara resmi dibuka Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Zaenal Habibi dan dihadiri Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A.Rachim, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso dan Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Fikri Ferdian.
“Menurut hemat kami pendistribusian logistik dari gudang ke TPS sebaiknya dilakukan pada 7 atau 8 Februari 2024. Tentunya kita akan bedakan skala prioritas antara kecamatan yang medan kerjanya berat secara geografis, seperti Bogor Selatan, Bogor Barat dan Tanah Sareal," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso di Hotel Sahira, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (5/2/2024).
Menurut Bismo skala prioritas diterapkan pada TPS yang jauh. Sementara yang dekat akan dilakukan kemudian, hal tersebut untuk mengantisipasi lokasi dan jarak tempuh serta medan kerjanya.
Untuk kecamatan seperti Bogor Tengah, Bogor Timur dan Bogor Utara pendistribusian dilakukan pada tanggal yang sama, hanya pergeseran ke TPS dilakukan pada 10, 11 dan 12 Februari 2024.
Polresta Bogor Kota, TNI dan Linmas akan dilibatkan dalam pengamanan. Semua yang terlibat dalam pengamanan diharapkan Kapolresta Bogor Kota sejak jauh-jauh hari bisa masuk ke lokasi untuk memahami lingkungan dan memahami masalah agar dapat mengantisipasi potensi yang mungkin muncul.
Pihaknya menyoroti TPS-TPS yang berada di daerah rawan agar bisa diantisipasi aparatur wilayah, TNI dan Polri. Salah satunya ada di Kelurahan Paledang yang lokasinya di pinggir sungai.
“Selain pendistribusian kita juga harus memikirkan petugas-petugas kita di KPPS, TPS dan titik lainnya. Untuk medan tugas yang terjal dan rawan secara geografis, kalau di buru-buru akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan, Pemkot berupaya meningkatkan peran serta dan partisipasi aktif masyarakat untuk bisa menyukseskan Pemilu 2024 dengan hadir secara langsung menyalurkan suaranya di TPS-TPS
“Pada tahun 2019 partisipasi masyarakat Kota Bogor kurang lebih ada di kisaran 83 persen dan target pada pemilu 2024 kita dorong semaksimal mungkin setidaknya bisa mencapai 90 persen masyarakat hadir ke TPS. Jadi ini salah satu tugas kita dan diperlukan dorongan-dorongan khusus agar partisipasi masyarakat meningkat serta aktif hadir ke TPS,” kata Dedie.
Dedie menyampaikan, Pemkot mendorong partisipasi para pemilih pemula yang jumlahnya kurang lebih mencapai 25 ribu orang dari seluruh daftar calon pemilih Kota Bogor yang tercatat secara administrasi di KPU.
Kota Bogor melalui Disdukcapil sudah mencetak dan mendistribusikan sekitar 21 ribu KTP baru. Untuk pencetakan sisanya mengalami hambatan pada distribusi atau penerimaan blanko E-KTP. Solusi yang diterapkan dengan mengeluarkan surat keterangan kependudukan yang fungsinya sama dengan KTP sehingga pemilih pemula bisa menyalurkan suaranya.
“Jadi sisanya ada di kisaran 2.000-an lagi, di sisa waktu yang ada akan kami maksimalkan lagi dalam beberapa hari ke depan dengan harapan pada 14 Februari para pemilih pemula bisa ber KTP. Bantuan dari semua pihak dalam pengamanan gudang logistik utama mutlak dibutuhkan. Peran aparatur wilayah bersama aparat TNI, Polri serta masyarakat terus bersinergi, berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pendistribusian logistik sehingga Pemilu di Kota Bogor terlaksana dengan sebaik-baiknya tanpa hal-hal yang dikhawatirkan,” jelas Dedie.
Di akhir Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso dan Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Fikri Ferdian mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu di Kota Bogor agar terus menjaga kondisi kesehatan dan terjaga, mulai dari awal hingga perhitungan suara.
Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Zaenal Habibi menilai rakor ini sangat penting mengingat pelaksanaan pencoblosan suara tinggal 9 hari. Untuk itu tahapan dan langkah pendistribusian harus dipersiapkan dan dilaksanakan. Hingga hari ini KPU Kota Bogor masih mempersiapkan pengepakan dan pengesetan logistik untuk dimasukkan ke dalam kotak suara.
“Pendistribusian ini perlu dan wajib diketahui serta dikoordinasikan para stakeholder masing-masing. Rencana pendistribusian logistik dari gudang KPU Kota Bogor langsung ke TPS-TPS pada masing-masing kelurahan di Kota Bogor, teknis pendistribusian kita bahas bersama-sama,” kata Habibi sapaannya.
Selain Bawaslu Kota Bogor, rakor diikuti Kepala Badan Kesbangpol Kota Bogor, Adi Novan, para camat dan lurah se Kota Bogor hingga para Kapolsek serta Danramil di Kota Bogor.