Kunci Sukes H. Dadang Suryana Memimpin Desa Rahayu Selama Tiga Periode

Kunci Sukes H. Dadang Suryana Memimpin Desa Rahayu Selama Tiga Periode

Smallest Font
Largest Font


KAB. BANDUNG | JABARONLINE.COM – Berlangsung tiga periode memimpin desanya. H. Dadang Rahayu memiliki cara pandang memimpin untuk kemajuan desanya. Jurnalis jabaronline.com menyempatkan interaktif secara langsung di kantor desanya tentang pengalaman panjang memimpin desanya.

H. Dadang Suryana menyampaikan ada kurang lebih empat landasan yang harus melekat pada diri Kepala Desa memimpin desanya. Pertama sebagai kepala desa harus mampu mensinergiskan memfungsikan lembaga Desa, seperti BPD, karang taruna, Bumdes, MUI dan yang lainnya. Misalnya dalam pembangunan desa harus berlandaskan musyawarah. Selama ini Pemerintah Desa Rahayu mengarahkan kepada RT RW ataupun siapa pun warga yang ingin mengajukan aspirasinya itu melalui BPD. Selanjutnya BPD berkomunikasi dengan Kepala Desa secara khusus untuk memutuskan yang menjadi harapan pembangunan kedepannya. Dan mereka ikut serta mengawasi jalannya pembangunan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Baca Juga : Bupati Bogor Tanda Tangani Komitmen Pemberantasan Korupsi

Lalu yang kedua pemerintah Desa harus lampu melandaskan setiap pembangunannya langkah-langkah kegiatan masyarakat di desa seperti gotong royong saat pembangunan insfakstruktur dan kebersihan itu landasannya, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau berlandasan agama. Karena sejak dulu agama ini dengan sendirinya membangun desanya bahkan negara. Jadi warga masyarakat bukan takut oleh Kepala Desa ataupun kepada manusia yang memimpinya, tapi takutnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Ketiga sifat tabayun dalam masalah. Karena suka ada orang yang memandang buruk ke yang lain, maka sudah semestinya tabayun terhadap hal tersebut. Karena tabayyun itu secara tidak langsung akan menghadirkan solusi dalam permasalahan yang muncul tiba-tiba dari perasangka buruk.

Keempat, harus memprioritaskan mereka yang dulu tidak mendukung kita saat Pilkades. Kalau mereka ada kepentingan ke desa atau menyampaikan aspirasi untuk pembangunan desa, kita harus memprioritaskannya. Bukan menjauhinya tapi kepala desa harus merangkulnya.

“Saya orangnya menyadari manusia tidak lepas dari kesalahan. Maka perlu terbuka menerima nasihat dari ulama, kritik dari masyarakat atau bahkan wartawan insan media massa” jelasnya

Kalau dari pengalaman, saya ini dulu anggota BPD. Lalu didorong untuk ikut serta jadi calon kepala desa dan akhirnya menjadi kepala desa jadi ada proses pemilihan yang lahir dari masyarakat, ungkapnya pada akhir obrolan di ruangnya.

Reporter : Dwi Arifin

Editors Team
Daisy Floren