Lewat PKM, Universitas Pakuan Berikan Pelatihan Penggunaan Teknologi Informasi dan Pembuatan Sistem Pemasaran Berbasis Teknologi Informasi

Lewat PKM, Universitas Pakuan Berikan Pelatihan Penggunaan Teknologi Informasi dan Pembuatan Sistem Pemasaran Berbasis Teknologi Informasi

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Sedap malam (Polianthes tuberosa) dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Tuberosa flower, merupakan salah satu tanaman bunga potong yang telah lama dikembangkan dan dikenal serta mempunyai peluang besar untuk meningkatkan taraf hidup petani karena bernilai ekonomis cukup tinggi.

Kebutuhan bunga sedap malam dalam jumlah banyak biasanya untuk kegiatan massal seperti pesta pernikahan, tetapi karena pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 menyebabkan tidak adanya kegiatan massal tersebut.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hal tersebut menyebabkan permintaan akan bunga sedap malam turun drastis, sehingga berakibat menurunnya pendapatan dan kesejahteraan para petani bunga sedap malam, Selasa 1 Januari 2022.

Permintaan pasar untuk bunga sedap malam sebenarnya masih ada walaupun tidak sebanyak biasanya, namun karena himbauan berkurangnya interaksi secara langsung, maka penjualan bunga sedap malam mengalami penurunan.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Oleh karena itu perlu adanya solusi agar tetap memenuhi kebutuhan bunga sedap malam dari masyarakat tetapi dengan mengurangi interaksi secara langsung yaitu dengan sistem pemasaran secara daring (online).

Tetapi para petani bunga sedap malam tidak memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peralatan teknologi informasi, sehingga model pemasaran secara daring tidak mampu dilakukan oleh para petani bunga sedap malam.

Selain itu juga, hasil panen bunga sedap malam juga masih banyak yang tidak dapat dimanfaatkan karena bunga sedap malam yang dipanen tidak sesuai standar akibat hama, panjang maupun bentuknya tidak standar.

Kurang lebih sekitar 20% hasil panen bunga sedap malam afkir, yang pada akhirnya dibuang begitu saja. Hal ini menimbulkan kerugian cukup besar bagi para petani bunga sedap malam.

Sehubungan dengan hal tersebut, tim PKM Universitas Pakuan yang terdiri dari Dr. Herman, S.E., M.M., dan Diana Widiastuti, S.Si., M.Phil., beserta 2 orang mahasiswa memberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi informasi dan pembuatan sistem pemasaran berbasis teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para petani bunga sedap malam untuk melakukan penjualan secara daring.

Selain itu juga, tim PKM juga memberikan pengetahuan tentang teknologi dan pengetahuan, untuk menjadikan bunga afkir atau yang tidak laku terjual menjadi beberapa produk yang mempunyai nilai jual tinggi yaitu sebagai produk olahan bahan pangan, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani bunga sedap malam. (Dan)

Editors Team
Daisy Floren