Peneliti memilih studi kepustakaan murni dalam arti tidak terjun ke lapangan. Ia menggali data dari sumber primer karya Machiavelli, yaitu “The Prince” dan “Discourses” di samping sumber pendukung lainnya. Sedangkan interpretasi digunakan analisis konten (conten analysis) hingga ditarik kesimpulan.
Pada bagian pembahasan, Akbar berusaha menuntun pembaca untuk memasuki sajian-sajian yang ia anggap penting. Ia menunjukan fakta-fakta untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ia janjikan di bagian pendahuluan. Peneliti ini memulai dengan pemaparan kehidupan tokoh, khususnya pendidikan dan karier politik. Ia juga menyajikan masa renaissance yang dianggapnya tidak bisa dilepaskan dalam membentuk pemikiran Machiavelli. Dari situ, peneliti baru masuk ke pemikiran tokoh tentang etika dan konsep politik.
Di bagian diskusi, peneliti dengan piawai mendialogkan teori utama, pertanyaan penelitian, dan konteks situasi. Bagi peneliti, tokoh ini mengembangkan pemikiran etika yang dibangun dari nilai-nilai religious. Juga konsep politik tokoh ini betapa dipijakan pada prinsip humanis. Akbar berhasil tiba pada tujuan penelitian, ia menunjukan implikasi penelitian ini, di samping secara jujur diungkapkan pula keterbatasan. Di akhir penulis merekomendasikan untuk menyudahi perdebatan dan menganjurkan Cinta Negara.
Demikian resensi Dekan FU. “Alhasil, dari semua itu, kami ingin mahasiswa bangga menjadi Sarjana. Saat ini, sudah iklim merdeka. Mahasiswa merdeka secara totalitas mengembangkan kapasitas. Terbit artikel di jurnal ilmiah menjadi selebrasi bagi mahasiswa. Kampus, user, dan masyarakat luas pasti bangga melihat capaian-capaian mahasiswa. Setelah ini dipastikan menyusul teman-teman mahasiswa menuju sidang kelulusan Sarjana dengan artikel ilmiah,” lanjutnya di Kantor FU, Sabtu, 12 Desember 2020.
Reporter : Nu
Editor : Atx