Mahasiswi KKN UIN Walisongo Semarang Bagikan Wedang Jahe Kepada Warga Desa Dukuh Sebagai Penambah Imun
INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Sebagai wujud kepedulian sosial di masa pandemi, banyak cara yang di lakukan setiap kelompok maupun individu untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Salah satunya membagikan minuman herbal wedang jahe kepada warga Desa Dukuh, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu, Jawa barat, yang dilakukan oleh Halimatus Sya’diyah (21), Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN), RDR 75 UIN Walisongo Semarang, jurusan Manajemen Dakwah tersebut.
Wedang jahe adalah salah satu minuman herbal sebagai penambah imun dan kekebalan tubuh saat Pandemi. Sehingga dengan mengonsumsinya adalah salah satu cara untuk mencegah dan terhindar dari virus Covid-19. Wedang jahe ini baik dikonsumsi oleh semua kalangan, baik orang tua hingga anak-anak.
Baca Juga : Terobosan Disdukcapil Indramayu Nikah Langsung Dapat Three In One Dokumen Kependudukan
“Wedang jahe ini saya buat dengan mudah dengan komposisi sederhana tentunya ada jahe, gula merah dan merica saja. Saya membuatnya karena di Tengah Pandemi ini, sebagai Mahasiswi KKN saya peduli dengan warga, Kesehatan warga nomer satu, makannya saya buat wedang jahe ini serta membagikannya kepada warga untuk penambah imun,” ujar Halimatus Sya’diyah Mahasiswi KKN RDR 75.
Dalam pembagian wedang jahe tersebut warga menyambutnya dengan senang, mereka langsung meminumnya dan meneguknya hingga habis.
“Saya sangat suka wedang jahenya mbak, manisnya yang sedang sehingga cocok di lidah, dan jarang-jarang sekali di Tengah pandemi ini ada orang yang membagikannya.Terimakasih banyak mbak, setelah saya meminumnya perut saya jadi enak,” pungkas Ibu Kadmirah salah satu warga.
Tidak hanya warga, para santri pun ikut dibagikan, mereka juga sangat senang dengan wedang jahe yang telah dibuat oleh Halimatus sebagai mahasiswi.
“Terimakasih banyak ya mbak halimah, kapan-kapan kami diberikan lagi wedang jahenya yang banyak, ini membuat imun kami jadi kuat setelah beraktivitas belajar dan ngaji,” ujar Rehan dan Rafli santri di Nahdlotul Mubtadiin.
Selanjutnya, Asmanto sebagai kepala desa (Kuwu) dukuh, menyatakan dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi KKN di desanya, sangat terbantu serta mengapresiasi. Tentunya kegiatan tersebut diatas tidak hanya sebatas simbolik, namun bisa berjalan terus secara perlahan selagi masa pandemi Covid-19 masih ada. Tutup Asmanto kepada jabaronline.com.
Penulis : Deni. A