Marak Bocah Berkarung Berjejer di Kawasan BNR
BOGOR | JABARONLINE.COM – Masa pandemi covid-19 tak kunjung berakhir, hingga penghujung tahun 2020 ancaman wabah ini semakin membuat resah semua lapisan masyarakat. Pasalnya, kondisi ekonomi masyarakat semakin tercekik akibat wabah ini.
Salah satunya potret kehidupan di Wilayah Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tepatnya di area jalan menuju kawasan elit Bogor Nirwana Residence (BNR). Hampir setiap hari, dilokasi itu, terlihat anak-anak kecil membawa karung (pemulung) berjejer di pinggir jalan. Bukan tidak mungkin, mereka adalah sebagian kecil masyarakat yang terdampak wabah covid-19.
Baca Juga : Bima Arya Pantau Titik Banjir di Kota Bogor, Evakuasi Warga hingga Turunkan Alat Berat
Menurut salah seorang pedagang di wilayah tersebut, anak-anak itu merupakan warga RW 04 di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Seseorang yang tak ingin disebutkan identitasnya itu mengungkap, setiap hari anak-anak tersebut beroperasi di area itu.
“Iya anak-anak itu biasa di tempat itu bawa karung, gatau mereka itu mulung apa engga. Tapi mereka selalu bawa karung,” katanya kepada jabaronline.com
Dirinya memaparkan, awal mula mereka beroperasi saat bulan ramadan ketika banyak masyarakat yang membagikan nasi box di jalanan.
“Awalnya sih waktu bulan ramadan, mereka sengaja berjejer bawa karung duduk di trotoar,” paparnya.
“Dan itu berlangsung sampai sekarang,” sambungnya.
Sementara, menurut Amel masyarakat di area tersebut menuturkan, anak-anak tersebut lebih sering diam duduk di trotoar dibanding memungut barang-barang bekas. Dikatakan Amel, mereka seperti sedang menanti belas kasihan.
“Mereka keliatannya lebih sering duduk disitu dibanding memungut barang bekas. Mereka berjejer kaya nunggu belas kasihan orang yang lewat,” kata Amel.
Kemudian, Kamis, (26/11) wartawan Jabaronline.com mencoba berkomunikasi dengan anak-anak tersebut. Ketika dilokasi terdapat 3 bocah berjejer duduk di trotoar dengan karung-karungnya, saat diajak berkomunikasi mereka terlihat malu dan banyak menundukan kepala. Mereka mengaku masih mengenyam pendidikan disalah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Bogor.
“Saya masih sekolah kelas lima SD,” ucap badai.
“Hampir setiap hari saya disini sama temen-temen,” sambungnya.
Badai menuturkan, mereka melakukan kegiatan itu semata-mata untuk mendapat uang jajan dan orang tua mereka sudah mengetahui hal tersebut.
“Orangtua saya tau saya suka begini,” ucap badai ditemani kedua temannya.
Penulis : ON