Mayat Wanita tua Ditemukan Mengambang di Sungai Cibuluh Karadenan Cibinong

Mayat Wanita tua Ditemukan Mengambang di Sungai Cibuluh Karadenan Cibinong

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Warga kampung Kaumpandak Rt 02/08 Kelurahan Karadenan dihebohkan dengan ditemukannya mayat seorang wanita tua mengambang di tepian Sungai Cibuluh Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Senin (2/11/2020) Sore.

Saat di wawancara awak media, Nana Sutisna Ketua RW 08 mengatakan, “sekira pukul 16:30 WIB, mayat Nenek Muni (80) di temukan mengambang di sungai oleh seorang pemancing. Saya melaporkan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa Karadenan, yang langsung menuju TKP, jenazah baru dapat di evakuasi sekira pukul 18:30 WIB,” tuturnya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Baca Juga : Resmi Bupati Bogor Buka Jalan Poros Tengah Di Kawasan Hambalang

“Atas persetujuan keluarga jenazah tidak perlu di lakukan Otopsi dan segera di makamkan saja, pemakaman pun di laksanakan pada malam harinya di pemakaman Keluarga di Cimandala rt 10/Rw 05 Kecamatan Sukaraja” ucap Ketua RW 08.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content
Babinkamtibmas dan Babinsa Karadenan bersama masyarakat mengefakuasi jenazah

“Semasa hidupnya Nenek Muni hidup sendiri, dan untuk kebutuhan sehari-harinya mendapat bantuan dari keluarga,warga lingkungan RW 08 dan bantuan dari Dermawan,salah satunya Heri Rahmanto atau yang akrab di panggil abah Heri Ortega yang juga sebagai Ketua Gerakan Rakyat Keadilan Bogor Raya,” pungkasnya.

Heri Rahmanto Ketua Gerakan Rakyat Keadilan Bogor Raya mengatakan, “masih teringat dalam mata saya setiap kali datang ke pondoknya yang hanya berukaran 1.5 m x 2 m, Nenek Muni 80 tahun hidup sebatang kara. Sore tadi jam 16.30 kiri-kira telah wafat mengambang dikali di mana biasa beliau tiap hari harus mencuci dan mengambil air,” ungkapnya.

“Semoga Nenek Muni Husnul hkotimah. Selamat jalan nek muni,” tutupnya.

Penulis : Acep Sanusi

Editors Team
Daisy Floren