Melonjaknya Kasus Covid-19 Di Garut, KBM Tatap Muka Di undur

Melonjaknya Kasus Covid-19 Di Garut, KBM Tatap Muka Di undur

Smallest Font
Largest Font

GARUT | JABARONLINE.COM – Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan. Pemda menyiapkan sejumlah langkah agar penyebarannya bisa ditekan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut, hingga Senin (24/8/2020) pagi ini, ada 74 pasien positif Corona yang terkonfirmasi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ke-74 pasien tersebut terdiri dari 3 orang pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia, 18 pasien menjalani proses isolasi, serta 53 pasien lainnya yang berhasil sembuh.

Dari 18 pasien COVID-19 yang masih dinyatakan positif, 17 pasien menjalani proses isolasi di RSUD dr. Slamet Garut. Sementara, satu lainnya proses isolasi mandiri.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 yang terjadi bulan Agustus ini berakibat terhadap sejumlah kebijakan Pemerintah. Salah satunya proses pembelajaran tatap muka di sekolah yang hingga kini belum dilakukan.

Padahal, semula Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, menyebut kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa kembali digelar tanggal 18 Agustus 2020 lalu. Namun, hingga saat ini KBM tatap muka belum digelar.

Bupati Rudy Gunawan menyebut, selain akibat meningkatnya pasien positif COVID-19, proses pembelajaran secara langsung juga belum bisa dilakukan, lantaran sarana untuk menunjang penerapan protokol kesehatan di sekolah masih minim.

“Sarananya masih harus disiapkan,” ucap Rudy saat diwawancarai wartawan beberapa waktu lalu.

Rudy mengaku pihaknya enggan ambil resiko. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama Pemda Garut.

Selain proses belajar tatap muka yang hingga kini belum dilakukan, Pemda Garut juga berencana kembali menutup tempat wisata dan mencabut izin penyelenggaraan pesta pernikahan.

Wabup Helmi beberapa waktu lalu mengatakan, Pemda telah melakukan monitoring di tempat-tempat wisata selama fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Hasilnya, Pemda Garut menemukan banyak wisatawan bandel yang tidak menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke tempat wisata.

“Wisatawan cuman pakai masker saat diperiksa masuk. Setelah itu dilepas lagi. Kita temukan itu saat kemarin datang ke salah satu tempat wisata,” kata Helmi.

“Acara pernikahan juga sudah banyak orang datang. Jaga jarak di sana sulit. Kadang, ada yang enggak pakai masker juga. Kasus COVID-19 di Garut ini terus meningkat,” tutup Helmi.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Pemda, berikut merupakan data lengkap peta sebaran pasien positif COVID-19 di Garut:

– Kecamatan Limbangan: 1 kasus.
– Kecamatan Cibiuk: 1 kasus.
– Kecamatan Kadungora: 4 kasus.
– Kecamatan Leuwigoong: 4 kasus.
– Kecamatan Leles: 1 kasus.
– Kecamatan Tarogong Kaler: 6 kasus.
– Kecamatan Tarogong Kidul: 11 Kasus.
– Kecamatan Sukaresmi: 1 kasus.
– Kecamatan Cisurupan: 5 kasus.
– Kecamatan Bungbulang: 1 kasus.
– Kecamatan Selaawi: 9 kasus.
– Kecamatan Kersamanah: 2 kasus.
– Kecamatan Cibatu: 2 kasus.
– Kecamatan Sukawening: 2 kasus.
– Kecamatan Banyuresmi: 2 kasus.
– Kecamatan Pangatikan: 2 kasus.
– Kecamatan Wanaraja: 1 kasus.
– Kecamatan Karangpawitan: 6 kasus.
– Kecamatan Garut Kota: 3 kasus.
– Kecamatan Bayongbong: 5 kasus.
– Kecamatan Cilawu: 2 kasus.
– Kecamatan Cigedug: 2 kasus.
– Kecamatan Cikajang: 1 kasus.

Penulis : Atu Restu Fauzi 30
Editor : Kartika Nur Amalia 21

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author