Meneladani Jejak Trifty Q. Aini M.Sc Menjadi Jurnalis & Dosen

Meneladani Jejak Trifty Q. Aini M.Sc Menjadi Jurnalis & Dosen

Smallest Font
Largest Font

Jabar Online (Bogor)-, Trifty Qurrota Aini S.E, M.Sc sosok dosen mata kuliah opini pubik, dosen muda di Universitas Pakuan Bogor perlu diteladani generasi milenia saat ini. Karirnya di dunia jurnalistik, dan beasiswa LPDP ke luar negeri mengantarkannya menjadi akademisi.

Trifty wanita yang memiliki wajah putih dihiasi senyuman ramah menjadi karismatiknya. Trifty bercerita panjang tentang kisah hidup dan puncak karirnya saat ini kepada jurnalis media online Dwi Arifin Satrio S.Pd dikantor rumah baca Sang Pembelajar, Sukaraja-Bogor.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam ceritanya, Trifty menjelaskan tentang awal menjadi jurnalis dan proses meraih beasiswa. Melalui tes wawancara, tulis, penilaian administrasi dan lainnya dilalui dengan baik, sehingga kelulusan sebagai peraih beasiswa dinikmatinya di Universitas di Inggris. Setelah lulus, tidak lama langsung dapat kesempatan menjadi dosen di Univesitas Pakuan Bogor.

Trifty berbagai tips untuk membangun karirnya. Ada pengalaman menarik saat menjadi mahasiswa pasca sarjana  di luar negeri, disana saya belajar menjadi minoritas muslim. Hal ini sangat berpengaruh terhadap sikap saya terhadap minoritas di Indonesia.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Trifty berpesan kepada generasi saat ini. Agar mampu membangun kinerja yang baik disetiap profesi dan perannya yang harus dijalani. Karena orang disekitar kita menilai tentang karya apa yang dibangunnya dimasa lalu untuk memberikan peluang dan jabatan yang lebih tinggi.

Trifty menilai karakter baik dan kuatnya terbangun saat berada di dunia kampus dan jurnalistiknya. Trifty sangat mudah kenal dan akrab dengan orang baru disekitarnya, murah untuk berbagi ilmu yang dimilikinya, penyayang kepada yang lebih muda, penuh semangat dan pantang menyerah. Trifty juga termasuk wanita karir yang tidak pilah pilih kepada siapa dia berbagi ilmu. Walapun harus masuk ke pelosok desa dari perkotaan untuk menjadi narasumber acara, beliau meluangkan waktu untuk niat beramalnya dan mengabdi kepada masyarakat yang merupakan kewajiban sebagai dosen.

(Dwi Arifin Satrio S.Pd)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author