Menelusuri Kontribusi Komunitas Jurnalis Berhijab Saat Pandemi

Menelusuri Kontribusi Komunitas Jurnalis Berhijab Saat Pandemi

Smallest Font
Largest Font

MALANG l JABARONLINE.COM – Komunitats diyakini memiliki banyak manfaat bagi para anggotanya. Diantaranya sebagai sarana Informasi, pengembangan jati diri hingga profesi dan mempermudah bertambahnya relasi.

Ketua Komunitas Jurnalis Berhijab 2019-2021, Nikmatus Sholikah Jurnalis TvOne 2014-2019. Seorang gadis kelahiran Bojonegoro yang lahir ke dunia sejak 23 Oktober 1992. Dibesarkan di kota Bunga, Malang. Saat ini menempuh magister Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya Malang, dan tetap aktif sebagai wartawan freelance dan penulis blog.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Nimatus menyampaikan program komunitasnya saat pandemi, banyak melakukan kegiatan yang bernilai edukasi secara online. Padahal sebelumnya komunitas ini sering turun ke jalan menyentuh generasi bangsa yang tak memperoleh hak pendidikan di kota-kota besar.

Selain itu, sebagai bentuk mendukung pencegahan virus corona KJB mengumpulkan donasi hand sanitazer dan kebutuhan alat pelindung diri sebagai langkah melawan corona. Alat tersebut dibagikan ke Puskesmas di Kebumen, rumah sakit spesialis di Bandung, dan masyarakat umum di jalanan kota besar di Indonesia.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Dan sebagai langkah maksimal menyambut bulan ramadhan yang pernuh berkah, komunitas ini menyelenggarakan program tadarus dan ngabuburit bersama melalui instagram dan memanfaatkan media sosial lainnya.

KJB membuka interaktif tentang kisah jurnalis meliput penuh dengan keterbatasan di saat corona. Menghadirkan kajian online bersama finalis dai nasional dan dokter spesialis kulit untuk meningkatkan kekebalan tubuh saat ini.

KJB pada masa kepemimpinannya sudah hadir berkembang di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatra dan lainnya meneruskan program pengurus yang pertama. Komunitas ini memiliki jaringan relasi ditingkat pusat istana, dan sangat selektif terhadap anggotanya. Sehingga KJB tetap menjadi wadah silahturahmi memberi kontribusi positif kepada masyarakat luas dengan kepiawaian karakter jurnalis yang berhijab di negara beragama islam.

Komunitas ini tidak ada ADART, tapi terbangun karena kebutuhan dasar silhturami, sesuai marwah pendahulu kami, berjalan dengan kegiatan sosial dan religi bersatu karena memiliki pandangan yang sama tentang hijab, dan kode etik jurnalis, ungkapnya Nikmatus sang Juara 1 Tingkat Nasional (se-Indonesia) dalam ajang, “Marketing Public Relation STRATEGIC BLAST” Competition in Communication Festival di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong, Jawa Barat

(Dwi Arifin)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author