Mengajar, Proses Belajar Sepanjang Hayat
BANDUNG | JABARONLINE.COM – Mendidik anak-anak penerus negeri merupakan tantangan yang menyenangkan juga melelahkan. Banyak hal baru yang akan selalu ditemui selama prosesnya. Mulai dari isu fasilitas pendidikan yang tak pernah usai, hingga tantangan bagi guru ketika menghadapi beragam tipe siswa. Selain kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Ada pula proses pendidikan seperti yang dijalankan oleh beberapa pendidik di luar sana. Para pendidik yang berkesempatan mendampingi anak-anak istimewa dan memiliki kebutuhan khusus.
Nadia, seorang guru sekolah dasar di Kota Bandung memulai pendampingan terhadap anak berkebutuhan khusus sejak menempuh pendidikan tinggi di jurusan Pendidikan Khusus. Pertama kali, ia berkesempatan mendampingi anak dengan kebutuhan pendengaran khusus ketika menginjak studi di semester dua. Tantangan pertama yang ditemui selain mengenai bagaimana materi belajar dapat diterima oleh anak dengan baik adalah mengenai cara berkomunikasi yang efektif.
Tantangan-tantangan berbeda sesuai dengan keistimewaan yang dimiliki oleh siswa yang sedang didampingi. Cara menyampaikan materi, bagaimana mengatur suasana belajar, dan banyak hal mesti dipersiapkan dengan matang. Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti ditanamkan bagi para pengajar yang memilih jalan sama dengannya.
Pertama, selalu pahami gesture dan cara berkomunikasi yang dimiliki oleh anak didik. Karena setiap anak memiliki cara berinteraksi dan belajar yang berbeda. Kedua sederhakan bahasa. Hindari kalimat-kalimat yang rancu dan memiliki banyak kosakata yang jarang ditemui sehari-hari. Terlebih kata-kata ilmiah yang ditemui semasa studi di perguruan tinggi. Lalu ada hal yang mesti dipahami oleh para pengajar dan juga orang tua, yakni selalu deteksi sejak dini tentang bagaimana cara anak kita berinteraksi dan belajar. Begitu juga ketika anak memiliki sinyal hambatannya sendiri.
Tak perlu takut akan perbedaan yang dimiliki oleh anak. Karena setiap perbedaan selalu datang dengan potensi besar yang berbeda pula. Pekerjaan rumah kita sebagai pengajar ataupun orang tua adalah mengenal karakteristik khusus dan potensi yang dimiliki oleh anak. Karena ketika kita mengenal karakter khusus dan potensi itu kita dapat mengarahkan dan memberikan pola dan materi didik yang tepat bagi mereka.
Sejalan dengan itu, Ilham seorang pengajar di sekolah yang sama menemukan banyak hikmah menarik ketika mendampingi anak didiknya. Guru yang merupakan lulusan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ini mengatakan bahwa dari proses belajar mengajar ia menyadari bahwa proses, ketulusan, dan kesabaran selalu membuahkan hasil yang manis. Ia berkembang berbarengan dengan berkembangnya peserta didik. Baginya, mengajar adalah proses belajar itu sendiri, belajar sepanjang hayat.
Penulis : Muhammad Husen Haikal, S.Sos.
(Mahasiswa Magister Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB)