Menjadi Solusi Akses Pendidikan, SMA Terbuka di Wilayah Ciawi Diminati Masyarakat

Menjadi Solusi Akses Pendidikan, SMA Terbuka di Wilayah Ciawi Diminati Masyarakat

Smallest Font
Largest Font

TASIKMALAYA | JABARONLINE.COM – Sejak mulai SMA Terbuka diprogramkan pemerintah. Masyarakat yang terkendala akses pendidikan untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas terfalilitasi oleh dinas pendidikan. Program ini juga terbukti mampu menambah angka lulusan sekolah yang mendorong indeks pembangunan manusia.

Awan Karyawan, S.Pd., M.M, Wakasek bidang Humas, pengelola SMA Terbuka SMAN 1 Ciawi menyampaikan sejak Pemerintah provinsi Jawa Barat mengguliran SK untuk sekolah-sekolah supaya membuka SMA Terbuka. Dan sebelumnya SMAN 1 Padalarang yang menjadi percontohan di tingkat nasional. Lalu termasuk di antara sekolah yang ditunjuknya ialah SMAN 1 Ciawi. Memang awalnya banyak hambatan yang kami hadapi. Namun kami berkordinasi dengan dinas pendidikan, akhirnya ada solusi. Sehingga satu-satunya SMA yang membuka SMA Tebuka tidak tersendat-sendat dalam pelaksanaannya ialah SMAN 1 Ciawi. Karena di sekolah lain banyak yang setiap angkatannya tidak ada siswanya. Misalnya anak kelas 10nya ada, kelas 11nya tidak ada, jadi terpotong setiap angkatnya, jelasnya saat diwawancara media cetak dan online di ruang tunggu kantornya Senin (15-3-2022).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Alhamdulillah sampai saat sekarang, kita sudah banyak meluluskan dua angkatan dan masyarakat semakin meminati sekolah tebuka ini. Apalagi mereka yang terkendala dengan biaya dan waktu untuk melanjutkan jenjang pendidikannya.

Menurutnya, mereka juga senang dan bangga hati ketika bisa masuk SMA terbuka. Intinya kesempatan melanjutkan sekolah yang difasilitasi oleh pemerintah, tidak disia-siakan oleh guru dan masyarakat sekitar sekolah.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Awan mengungkapkan saat ini jumlah SMA Terbukanya 218 siswa, ada 2 kelas setiap angkatannya. Mereka tersebar di Tempat Kegiatan Belajar Bugel, Margasari, Ar-Rosyid, SMP 21 Atap Kadipaten. Mereka difasilitasi ditempat yang lebih terjangkau akses untuk belajar oleh kendaraan.

Awan juga memaparkan tentang sistem mereka belajar dengan guru-gurunya. Sistem pembelajarannya ada 2, pertama guru yang datang ke lokasi dan kedua siswa yang datang ke sekolah ini. Karena sarana pembelajarannya seperti komputer, lapangan olahraga, ruang praktek keseniaan, tempat pendidikan agamanya ada disini, maka kita kolaborasikan sistem pembelajarannya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Kami juga kolaborasi dengan pesantren agar para santrinya memperoleh ijazah dari sekolah juga. Karena kadang mereka memilih untuk belajar agama saja, sebab terkendala masuk SMA. Sedangkan untuk isi materi pembelajarannya difokuskan kepada proses vokasi, kemandirian dan kewirausahaan. (Dwi Arifin)

Editors Team
Daisy Floren