Menteri Kesehatan RI Hadir di SMAN 2 Cibinong Dalam Rangka "Aksi Bergizi di Sekolah"
CIBINONG KABUPATEN BOGOR | JABARONLINE.COM – SMAN 2 CIbinong atau dikenal dengan sebutan SMAVO bersama beberapa sekolah lainnya di Kabupaten Bogor, mendapat kunjungan dari Menteri Kesehatan RI , Budi Gunadi Sadikin, belum lama ini
Pada kegiatan AKSI BERGIZI DI SEKOLAH melalui kegiatan Senam Pagi Bersama, Makan Pagi Bersama, permainan/ games, dan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Bersama.
Kepsek SMAN 2 Cibinong, Hj. Elis Nurhayati, M.Pd. menjelaskan, pada kegiatan di SMAVO ini Kemenkes RI langsung didampingi oleh Kepala Biro Kemenkes, drg.Widyawati dan Ka.Dinkes Kab.Bogor, berdialog dengan para pelajar di SMAN 1 dan 2 Cibinong, SMKN 1 Cibinong, dan SMPN 1 Cibinong. Dan sebagai langkah awal sebelum diberikan TTD, para pelajar putri kelas 7 dan kelas X melakukan pemeriksaan HB di sekolah masing-masing. Pemeriksaan HB.
“Untuk para pelajar putri di SMAN 2 Cibinong, dilakukan oleh Tim dokter UKS dan Kepala Puskesmas Karadenan, dr.Anis dan Tim. Kampanye TTD ini diberikan kepada seluruh pelajar putri SMP, mulai kelas VII sampai kelas IX dan pelajat siswi SMA/ SMK kelas X sd.XII. Pemberian TTD akan dilakukan setiap minggu selama 3 bulan kepada seluruh pelajar putri di 4 sekolah yang dikunjungi”, jelasnya kepada Radar Bogor, Selasa (25/7/2022).
Kegiatan ini, sambung dia, bukan hanya kampanye mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) saja, akan tetapi mengkampanyekan anti stunting.
“Kami siap mendukung program Kemenkes di sekolah dan akan berbagi praktik baik ini dengan sekolah-sekolah di sekitar kami. Semoga kegiatan ini dapat memberikan edukasi pola hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi, olahraga secara teratur, dan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu untuk para remaja putri. Kegiatan ini juga disrlenggarakan dalam rangka kampanye anti stunting”, terangnya.
Elis juga berharap budaya hidup sehat dapat mengurangi atau mencegah dari kematian, terutama kepada kaum ibu pada saat melahirkan. Pemberian TTD merupakan upaya preventif untuk mencegah kematian ibu pada saat melahirkan. Upaya itu dilakukan sejak seorang perempuan berusia remaja.
“Harapan lainnya, kampanye TTD ini akan menjadi budaya hidup sehat yang mampu mencegah kematian ibu pada saat melahirkan, mengurangi stunting dan penyakit Anemia pada remaja putri Indonesia yang kelak akan menjadi calon-calon ibu hebat yang melahirkan keturunan yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang…Aamiin YRA”, pungkas Elis Nurhayati, M.Pd.
Sementara itu, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan Jumlah ibu melahirkan yang meninggal setiap tahun mencapai 7.800 orang, dan salah satu faktor penyebab tinghinya kematian ini adalah karena para Ibu kekukurang zat besi. Kalau para ibu kekurangan zat besi, kemudian ibu tersebut hamil, sering terjadi kematian saat melahirkan. Faktor penyebab utamanya, kemungkinan meninggal karena kekurangan darah.
“Saya menghimbau para pelajar untuk menjaga kesehatan dan harus dipastikan zat besinya cukup, tidak mengalami Anemia, Dan adik-adik, teritama yg putri ini harus minum Tablet Tambah Darah. Tablet nya diminum pada saat remaja, sebelum kelak saat berumah tangga, akan hamil atau menjadi calon ibu. Setelah melahirkan pun, para ibu sangat memerlukan Tablet Tambah Darah”, tuturnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh pelajar agar rajin berolah raga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan makan makanan bergizi seimbang.
“Minum TTD secara teratur untuk mencegah kematian ibu, rajin berolah raga dan makan makanan bergizi agar sehat ya, adik-adik,” pungkas Menkes.(Acep Sanusi)