MTS Negeri 2 Indramayu Adakan Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Junior

MTS Negeri 2 Indramayu Adakan Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Junior

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - MTS Negeri 2 Indramayu mengadakan pelatihan jurnalistik tingkat junior di Aula Sekolah pada Senin (26/8/2024). 

Pelatihan ini mengusung tema “Calon Jurnalis Junior dan Bijak Bermedia Sosial” dan menghadirkan Ketua IWO Jawa Barat, Tomi Indra Priyanto, serta Kepala Sekolah MTS Negeri 2 Indramayu, Adi Mesya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam sambutannya, Adi Mesya menyatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu dan wawasan tentang jurnalistik sejak dini kepada para siswa dan siswi MTS Negeri 2 Indramayu.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu dan wawasan tentang jurnalistik sedari dini kepada para siswa/siswi,” ujarnya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Tomi Indra Priyanto, sebagai pemateri, menjelaskan bagaimana menjadi jurnalis dan cara menulis berita yang benar. Ia menekankan pentingnya prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why, How) dalam penulisan berita agar proses penulisan menjadi lebih mudah.

Salah satu peserta, seorang siswi, mengaku termotivasi untuk belajar menjadi jurnalis dan menggali potensi bakat di bidang jurnalistik. 

“Saya termotivasi untuk belajar menjadi jurnalis serta dapat menggali potensi bakat para siswa/siswi yang punya minat untuk menekuni bidang jurnalistik ke depannya,” ungkapnya.

Pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada para siswa dan siswi untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari dengan menjadi narasumber dan reporter.

Selain itu, Tomi Indra Priyanto mengingatkan pentingnya bermedia sosial dengan bijak dan tidak mudah percaya terhadap berita yang belum jelas sumbernya.

Ia juga menekankan bahaya penggunaan media sosial secara berlebihan, terutama bagi anak-anak usia sekolah, karena dapat mengganggu waktu produktif belajar dan pola pikir.

“Media sosial itu sifatnya candu dan membahayakan, yang dapat menyita waktu tidur dan waktu belajar. Selain itu, dapat mengganggu pola pikir dan perilaku pada masa produktif pertumbuhan,” pesan Tomi.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan jurnalistik kepada para siswa dan siswi, serta menumbuhkan sikap bijak dalam bermedia sosial.

(Boni)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author