Ngeri! Antrian Truk Bahan Bangunan Bendungan Cijurey Beroperasi di Pagi Buta
JABARONLINE.COM - Truk muatan matrial dan Mobil Molen Bendungan Cijurey beroperasi di pagi hari, hingga membuat para pengguna jalan desa Mekarwangi - Selawangi Kacamatan Cariu Kabupaten Bogor geleng-geleng kepala. Pasalnya Truk tersebut membuat pengguna roda dua dan empat susah untuk lewat jalur tersebut dikarenakan akses jalan yang kecil hingga membuat para pekerja dan anak sekolah terlambat masuk sekolah dan kantor.
Seharusnya jam operasional truk disesuaikan dengan aturan pemerintah, serta melihat akses jalan yang sempit terutama jalan yang dilewati merupakan jalan kabupaten dan bukan peruntukannya, sehingga tidak membuat masyarakat kesulitan untuk mengakses jalan tersebut, Sabtu, 17 Noember 2024.
Selain itu, dikhawatirkan dengan adanya truk-truk besar yang melewati jalan tersebut dapat memicu kecelakaan yang diakibatkan kondisi jalan yang makin rusak dikarenkaan tonase yang berlebih ditambah sempitnya jalan tersebut.
Seharusnya pihak bendungan Cijurey, memikirkan dampak beroperasinya truk besar di pagi hari dan siang hingga sore hari terhadap pengguna jalan dan masyarakat sekitar desa Mekarwangi dan Karyamekar yang terdampak.
Syarif pengguna jalan desa Mekarwangi - Selawangi Kacamatan Cariu Kabupaten Bogor merasa risih dengan adanya truk besar yang beroperasi di siang bolong.
"Ini aturannya seperti apa, ko truk besar bisa lewat di pagi hari, saya antar anak ke sekolah sampai harus menunggu lama karena akses jalan yang kecil," katanya sambil menggerutu.
"Seharusnya kan aturannya jelas, pemkab saja sudah membuat aturan, bahwa truk besar itu beroperasi di malam hari," sambungnya.
"Mudah-mudahan pihak bendungan Cijurey lebih memperhatikan kepentingan umum terlebih dahulu, sehingga kepentingan bersama bisa berjalan sesuai aturannya," harapnya.
Senada dengan Syarif, masyarakat Karyamekar yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, bahwa dirinya khawatir akan adanya truk besar yang beroperasi di pagi hari hingga siang bolong yang tanpa henti.
"Ngeri, antrian truk besar lewat di pagi hari dan siang bolong, apalagi saya punya anak kecil dan rumah di pinggir jalan, khawatir anak saya lari sendiri pas gak ketahuan ada truk besar lewat bisa bahaya," katanya.
"Biasanya kalau pagi, siang dan sore jalan di saya gak terlalu ramai, ini ko tiba-tiba truk besar pada lewat di pagi hari. Sudah beberapa minggu kebelakang, truk besar sudah mulai ramai lewat," keluhnya.
"Tunggu tanggal mainnya saja, kalau memang masih bandel dan beroperasi di pagi, siang dan sore hari, kami warga akan ambil sikap," terangnya.
Senada dengan pengguna jalan dan masyarakat, salah satu Tim Aktivis Bogor Timur yang enggan disebut namanya mengatakan, bahwa penggunaan jalan raya harus sesuai dengan kelas dan bobot muatan truk untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan tidak mengganggu pengguna jalan lain.
"Jalan kabupaten ini maksimal muatan 8 ton, kalau dilalui tronton yang muatan 22 ton sampai 24 ton, ya pasti jalan hancur," terangnya.
"Kalaupun jalan itu mau digunakan untuk jalan proyek harusnya ada ijin khusus dari pemerintah daerah setempat, jadi tidak bisa semena-mena menggunakan jalan umum, apalagi melintas perkampungan dan banyak anak-anak sekolah sangat berbahaya, pihak DLLAJR dan PUPR Kabupaten Bogor seolah tutup mata, jangan menunggu ada kecelakaan baru ada perhatian, pencegahan itu lebih baik", katanya.
Dia juga menambahkan, bahwa adanya indikasi pungli uang ritasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Terdapat isu yang berkembang bahwa ada pungutan sebesar Rp 150 rb untuk mobil Tronton dan Rp75 rb untuk dump truk sekali melintas jalan Mekarwangi - Karyamekar yang menuju ke lokasi proyek Bendungan Cijurey, tapi kita sedang kumpulkan bukti-bukti dan informasi siapa pelakunya, kemana hasil uang pungutan tersebut dan digunakan untuk apa, jika ternyata benar terjadi pungli maka kami akan melaporkan pada aparat penegak hukum," tegasnya.***