Ngeri! Ribuan Ikan Diduga Tercemar Limbah Berbahaya Diperjual-belikan Dengan Harga Murah Meriah
JABARONLINE.COM - Ribuan ikan yang mati mendadak diduga tercemar limbah berbahaya dari pengolahan emas ilegal di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Diperjual-belikan.
Sumber yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, sejak Selasa siang ikan yang mati mendadak itu diangkut kedalam mobil bak. Kemudian di jual kepada warga dengan harga murah.
Ikan dengan ukuran besar dijual Rp 15 ribu perkilogram, sedangkan yang ukuran besar Rp 20 ribu per kilogram.
"Iya dijual itu," katanya salah satu sumber Selasa (03/09/2024).
Lanjut masih dikatakan sumber kata dia, ia banyak warga membeli ikan yang mati mendadak diduga tercemar limbah berbahaya itu. Nampak warga berbondong bondong membeli ikan tersebut dengan harga yang murah.
"Banyak yang beli. Kalau saya gak beli, khawatir soalnya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan ikan ditemukan mati keracunan di Kampung Cisarua Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. pada Selasa, (03/09/2024).
Dilansir dari informasi yang beredar dari sebuah video di grup perpisahan WhatsApp, peristiwa ini diduga kuat akibat kebocoran dari pengolahan emas ilegal yang dilakukan oleh warga setempat.
Meskipun tidak ada tambang emas resmi di desa ini. Namun, diketahui ada yang membeli ampas emas dari daerah lain dan mengolahnya sendiri menggunakan metode tradisional di rumah tempat mereka.
Proses pengolahan ini dilakukan dengan cara pengelolaan '(mengentong)' atau menggunakan gentong besar untuk mengekstraksi pengelolahan emas.
"Tambang emas tidak ada. Tapi, mereka membeli ampas emas dan di gentong di rumah bu," ungkap narasi yang dibagikan Ketua MPB yang akrab disapa Bunda Atiek.
"Pasti mengandung mercuri kan gentong emas pake sianida. Lagi nunggu update dari anggota MPB wilayah sana tunggu aja," tambah Ketua Umum Masyarakat Pejuang Bogor.
Lanjut kata, dia info tadi dari salah satu anggota MPB wilayah sana, hanya dugaan tambang emas liar yang mungkin gak pakai aturan yang bener.
Meter hanya mementingkan cuan, cuan-cuan buat mereka. Tidak mikirkan ekosistem dampak membunuh ikan-ikan disana.
Kandati, dengan adanya info dari kami, maka kami minta DLH dan Camat Lewiliang, segera turun tangan mengecek dan melakukan penelitian karena faktor apa para ikan mati. Bahasa mereka ngegentong emas mungkin nambang emas artinya liar.
Ia pun meminta agar DLH dan Camat Lewiliang harus gercep sebelum tambah masalah baru. "Tadi saya minta agar masyarakat disana jangan konsumsi ikan-ikan yang pada mati khawatir masalah baru muncul," bebernya.
Diketahui ratusan warga disana sedang berebut ikan mati, di sungai yang kemudian akan di bawa ke rumahnya untuk menjadi santapan bagi para warga.
Dikonfirmasi ditempat terpisah Camat Lewiliang Pelitawan Ia mengatakan, bahwa dirinya sedang diperjalanan yang diduga ribuan ikan di sungai yang tewas keracunan tersebut.
"Iya, saya sedang diperjalanan menuju lokasi ke Kampung Cisarua Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang. Cuman belum sampai ke lokasi," terangnya.***