BANDUNG | JABARONLINE.COM – Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia menjadi organisasi yang menguatkan profesi. Dari organisasi ini sang wartawan dapat mengikuti jejak para pendahulunya dalam meningkatkan kualitas profesinya atau mendapatkan perlindungan hukum saat menjalankan tugasnya.
Dengan berkembangnya zaman dari era digital, banyak publik baca yang menjadi kekuatan wartawan beralih ke media sosial. Disisi lain wartawan bersaing dengan para Citizen journalist di media sosial. Mereka tanpa kode etik, lebih cepat dalam memberikan informasi non komersial dengan membuat informasi yang menarik. Sedangkan wartawan harus mampu bersaing dengan mereka untuk mematuhi aturan kode etik. Saat memproduksi berita yang penuh dengan ketepatan namun juga penuh dengan kecepatan. Berita yang harus memiliki nilai hiburan ekonomi hingga kontrol sosial yang ideal. Sedang citizen jurnalis belum tentu tau tentang itu. Jadi sungguh beda antara kinerja dan karya citizen jurnalis dan jurnalis profesi.
Baca Juga : Para Ulama Meninggal Dunia, Kitab-Kitabnya Tetap Hidup Sepanjang Masa
Maka di sini para wartawan harus memiliki keahlian lebih dari keahlian para Citizen journalist. Dengan berupaya hadir di ruang-ruang publik baca yang baru. Sehingga kekuatan wartawan ini akan ada di setiap zaman, karena sudah jadi rahasia umum bahwa kekuatan wartawan tergantung dari jumlah publik bacanya.
Mereka para wartawan yang bertahan saat ini, mampu hadir dengan keahlian yang multitalentanya. Bukan hanya pandai menulis, tapi mereka mampu mengedit video hingga membuat konten-konten yang menarik untuk dikonsumsi publik misalnya dengan memberikan informasi yang menarik di 6 detik pertama saat publik baca mulai membaca judul atau alinea pertama.
Karena itu sangat menentukan para publik baca untuk melanjutkan apa yang dibacanya
Wartawan saat ini memang dimudahkan dengan banyaknya bertebaran informasi. Namun mereka dituntut untuk memberikan informasi yang berkualitas. Wartawan ini merupakan profesi yang menarik & unik jika dibandingkan dengan profesi lainnya. Mereka memiliki aturan sendiri dibuat oleh sendiri untuk mencapai visi misi yang mulianya yaitu merubah masyarakat dari pola pikirnya ke arah yang lebih baik sehingga terciptalah kondisi masyarakat yang ideal.
Penulis: Dwi Arifin (Junalis Media Cetak & Online ).
