Parah! Akibat Demo Sopir Truk Tambang Warga Kesulitan Mendapatkan Layanan Kesehatan
JABARONLINE.COM - Aksi demo sopir truk tronton angkutan tambang yang memblokade (menutup) jalan raya Parungpanjang bukan hanya membuat dampak kemacetan panjang.
Pasalnya, beberapa warga di Kecamatan tersebut yang membutuhkan pelayanan kesehatan juga ikut terdampak kesulitan, ketika menuju ke fasilitas pusat layanan kesehatan publik seperti ke Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) terdekat.
"Ya tadi ada warga alami sesak nafas dan mau berobat ke Puskesmas. Tapi, jalan macet total sehingga terganggu untuk mendapatkan layanan kesehatan," ujar Rijal (38) seorang warga di Kecamatan Parungpanjang, Pada Rabu (14/03/2024).
Rijal (38) mengungkapkan, bahwa warga yang sudah menggunakan kantung infusan tersebut terpaksa harus menaiki sepeda motor, agar bisa cepat sampai ke Puskesmas Parung Panjang karena sangat membutuhkan perawatan medis yang lebih lengkap.
"Tadi terpaksa harus naik sepeda motor, karena kalau pakai mobil situasi lalu lintas menuju ke arah Puskesmas Parung Panjang ini macet total dan tidak bergerak selama beberapa jam," ungkapnya.
Hampir serupa, dampak aksi demo sopir truk tronton yang menutup jalan raya juga diungkapkan warga lainnya. Dikutip dari percakapan WhatsApp di media sosial warga, disebutkan ada seorang ibu hamil yang kesulitan untuk menuju ke Rumah Sakit.
"Itu ada ibu hamil di Puskesmas, ibu hamil sesak mau dirujuk ke Murni Asih (RS-red) tapi ambulance nya nggak bisa lewat," ungkap seorang warga.
Informasi terbaru, aksi demo para sopir truk tronton angkutan tambang tersebut berlangsung pada pukul 22.30 WIB malam (13/03/2024) dan mulai bubar sekira pukul 02.30 WIB malam (14/03)2024) saat hujan deras turun di wilayah tersebut.
Aksi demo sopir truk tronton ini juga berakhir dikabarkan setelah dilakukan pertemuan bertempat di aula kantor Kecamatan Parung Panjang antara perwakilan sopir dengan jajaran Muspika Parung Panjang dan pihak Dishub Kabupaten Bogor.
Hingga berita dibuat ditayangkan Redaksi media ini belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Kepolisian, Dishub maupun Muspika soal apa tuntutan dari aksi para sopir truk tronton tersebut.***