Pelatihan Desain Kemasan Produk: Strategi Untuk Meningkatkan Daya Saing Bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung

Pelatihan Desain Kemasan Produk: Strategi Untuk Meningkatkan Daya Saing Bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung

Smallest Font
Largest Font

PELATIHAN DESAIN KEMASAN PRODUK: STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING

BAGI KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KELURAHAN DAGO, KECAMATAN COBLONG, KOTA BANDUNG

Advertisement
Scroll To Continue with Content

 (PROJECT BASED LEARNING KEWIRAUSAHAAN PROGRAM DOKTORAL PRODI PENDIDIKAN MASYARAKAT UPI BANDUNG)

Oleh : Iip Saripah, Rosilawati, Sri Ratna Ningrum, Irniyati Samosir, Elin Herlina, Eri Susanto,  Nandang Susila,  Wiwit Widiansyah, Adhani Wardianti, Dedah Ningrum, Diah Retno Anggraeni

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Program Studi Doktoral Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia  

 

Kewirausahaan adalah penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang orang lain hadapi setiap hari.”

~ Thomas W. Zimmerer

Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah diluncurkan sejak tahun 2007 sebagai salah satu Program Nasional penanggulangan kemiskinan hingga tahun 2022 telah menjangkau 514 Kabupaten/Kota pada 37 Provinsi dengan jumlah peserta sebanyak 10 juta Keluarga. Kelurahan Coblong sendiri memiliki 60 KPM PKH. Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.

Melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi,perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan dan melaksanakan kebijakan perlindungan sosial, seperti pendampingan kewirausahaan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan terutama dalam perubahan mindset/pola pikir dari KPM PKH sehingga tidak ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Melalui program-program pengabdian masyarakat, perguruan tinggi dapat turut serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu masyarakat lokal mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan pasar digital saat ini.

Di sebuah sudut Kota Bandung yang bernama Kelurahan Dago, terdapat kegiatan yang tengah menjadi sorotan di kalangan masyarakat. Kegiatan tersebut adalah pendampingan kewirausahaan bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang diwujudkan melalui pelatihan digital marketing. Kelurahan Dago sendiri terletak di Kecamatan Coblong, sebuah daerah yang dikenal dengan keberagaman ekonomi masyarakatnya. Meskipun terdapat potensi kewirausahaan yang cukup kuat, masih ada sebagian masyarakat yang menghadapi kendala dalam mengembangkan usaha mereka, terutama dalam hal memasarkan produk secara digital.

Program PKH telah menjadi salah satu instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kelurahan Dago. Namun, untuk memperluas dampaknya dan memberdayakan masyarakat secara lebih menyeluruh, dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik. Tren dan perkembangan zaman dewasa ini mengharuskan semua pelaku usaha untuk berdaya saing meningkatkan kualitas produk mereka, dan salah satunya yakni desain kemasan. Kemasan dewasa ini mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Kemasan ini memiliki fungsi utama sebagai pelindung produk sehingga tetap higienis, dan yang tak kalah penting kemasan juga dapat berfungsi untuk menjual dirinya sendiri, dalam artian penggunaan kemasan akan mempengaruhi persepsi calon konsumen mulai dari harga, hingga ketertarikan konsumen untuk membeli sebuah produk. Dengan kemasan perusahaan dapat menarik minat pembeli dalam melakukan keputusan pembelian atas produk dimaksud.

Inilah yang mendorong munculnya ide dari Program Doktor Prodi Pendidikan Masyarakat Universitas UPI Bandung untuk memberikan pelatihan Kewirausahaan dengan tema “Desain Kemasan Produk: Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing” kepada para pelaku usaha kecil dan menengah di wilayah tersebut. Pelatihan Desain Kemasan dipilih sebagai fokus pelatihan karena dianggap sebagai kunci utama untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk secara efektif di era digital ini.

Melalui pelatihan Desain Kemasan, para pelaku usaha di Kelurahan Dago dapat belajar dan membangun pemahaman dan keterampilan dalam mendesain kemasan produk, meningkarkan kualitas produk usaha yang berdaya saing, membantu pengembangan strategi usaha, serta dapat memebrikan pengaruh dan keberhasilan yang lebih baik dalam Kewirausahaan. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka mengatasi tantangan dalam mencapai pasar yang lebih luas dan bersaing secara sehat dengan pelaku usaha lainnya.

Dampak positif dari pelatihan ini diharapkan akan terasa dalam jangka panjang. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan desain kemasan produk, diharapkan akan terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kelurahan Dago secara keseluruhan. Pelatihan ini juga dapat membuka peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan, menciptakan inovasi baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta.

Keberlanjutan program ini menjadi kunci sukses dalam memastikan bahwa manfaat dari pendampingan kewirausahaan dan pelatihan desain kemasan produk dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat Kelurahan Dago. Monitoring dan evaluasi secara berkala akan menjadi instrumen penting dalam mengukur dampak program dan menyesuaikan strategi yang diperlukan. Selain itu, penting juga untuk terus mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di bidang desain kemasan produk agar program ini tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan yang terus berlangsung di dunia bisnis digital.

Perguruan tinggi dapat berperan sebagai penyelenggara pelatihan desain kemasan produk bagi para pelaku usaha di Kelurahan Dago. Dengan memanfaatkan keahlian dan infrastruktur yang dimiliki, perguruan tinggi dapat menyediakan program pelatihan yang komprehensif, mulai dari dasar-dasar digital marketing hingga strategi pemasaran yang lebih canggih. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas dan efektivitas pelatihan yang diberikan kepada masyarakat.

Selain itu, perguruan tinggi juga dapat berperan sebagai lembaga riset dan konsultasi bagi pelaku usaha di Kelurahan Dago. Dengan melakukan riset pasar dan analisis tren industri, perguruan tinggi dapat membantu pelaku usaha memahami kebutuhan pasar dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Hal ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pelaku usaha dalam bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Selain memberikan pelatihan dan konsultasi, perguruan tinggi juga dapat menjadi jembatan antara pelaku usaha dan sumber daya lainnya, seperti investor dan lembaga keuangan. Dengan menjalin kemitraan yang kuat, perguruan tinggi dapat membantu memfasilitasi akses pembiayaan dan dukungan lainnya bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya.

Selain itu, kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku usaha di Kelurahan Dago juga dapat menciptakan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek kewirausahaan yang nyata. Melalui magang, proyek penelitian, atau kerjasama dalam pengembangan produk dan layanan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga yang akan membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia kerja di masa depan.

Dengan demikian, melalui peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung pendampingan kewirausahaan dan pelatihan desain kemasan produk di Kelurahan Dago, diharapkan dapat terwujud ekosistem yang lebih dinamis dan inklusif di tingkat lokal. Perguruan tinggi dapat menjadi katalisator yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di wilayah tersebut, sekaligus memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan sosial dan ekonomi secara lebih luas.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hokage Author