Pembangunan Proyek Bendungan Cijurey Diduga Tidak Peduli Terhadap Dampak Sosial (SIMDAL) Resahkan Warga Pengguna Jalan

Pembangunan Proyek Bendungan Cijurey Diduga Tidak Peduli Terhadap Dampak Sosial (SIMDAL) Resahkan Warga Pengguna Jalan

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Truk Muatan Bahan Baku Bendungan Cijurey semakin hari semakin kian mengular di jalan desa Mekarwangi - Selawangi Kabupaten Bogor Jawabarat. Pasalnya, selain melanggar peraturan daerah (Perda) Kabupaten Bogor terkait jam operasional, juga menutup akses pengguna jalan dengan sekali jalan bisa beringingan tiga hingga lima truk beriringan. 

Padahal jalan desa Mekarwangi - Selawangi Kabupaten Bogor merupakan jalan Kabupaten yang peruntukannya bukan untuk truk tambang atau truk besar yang dapat mengganggu aktivitas kendaraan umum bagi masyarakat, 5 Januari 2025.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Seharusnya kepentingan masyarakat didahulukan dibanding kepentingan umum lainnya yang seharusnya tidak mengganggu aktivitas," diungkapkan salahsatu pengendara yang enggan disebutkan namanya dan merasa risih saat bertemu truk muatan bahan baku bendungan Cijurey. 

"Ada peningkatan volume truk muatan bahan baku bendungan Cijurey di awal tahun 2025 ini yang masuk ke jalan desa Mekarwangi - Selawangi," katanya. 

Selain itu katanya, jalan Desa Mekarwangi - Selawangi kian hari kian rusak akibat truk muatan bahan baku bendungan Cijurey tersebut. 

"Kami masyarakat atau pengguna jalan bukannya menolak program pemerintah, tapi tolong untuk jam operasional diperhatikan. Kan Perdanya juga ada dibuat oleh Bupati, ko masih dilanggar," sebutnya. 

"Terkait jalan yang dilalui, juga tidak layak untuk dipakai oleh truk besar dengan tonase berlebih karena bukan jalan Provinsi, ini jalan Kabupaten loh aturannya jelas ko!," singgungnya. 

"Katanya untuk kepentingan masyarakat tapi masyarakat yang mana, ko malah menyengsarakan masyarakat kalau seperti ini kondisinya," kesalnya. 

"Kami sangat terganggu dengan aktivitas truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey, kalau jalan beriringan seperti sengaja menutup akses jalan masyarakat," kata salahsatu masyarakat desa Karyamekar yang enggan disebutkan namanya. 

Selain itu katanya, suara gemuruh truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey Pekikan telinga yang mendengarnya. 

Ia juga meminta kepada pemerintah agar proyek Bendungan Cijurey tersebut dapat memprioritaskan kepentingan pengguna jalan umum dengan perda yang ada.

"Kami hanya minta jam operasional saja ko dipakai, kan perdanya jelas dibuat oleh pemkab Bogor kecuali pura-pura tidak tahu ada perda atau sengaja melanggar aturan pemerintah," sebutnya. 

"Jalan juga hancur, kalau musim panas debu kemana-mana, kalau musim hujan seperti sekarang udah kaya apa ini jalan, licin, juga banyak lubang menganga bikin pengguna jalan gak nyaman. Tolong perbaiki dulu jalannya dengan layak, jangan asal diperbaiki saja," keluhnya. 

Senada dengan pengguna jalan dan masyarakat, Tim Investigasi LSM KPK, Roger menyinggung terkait aktivitas truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey yang melewati jalan desa Mekarwangi - Selawangi yang Over dalam jam operasional.

"Seharusnya pihak Sub Kontraktor yang menyuplai Material Alam menggunakan Dump Truk kecil jangan hanya ingin meraup keuntungan saja, tapi tidak memikirkan dampak lingkungan untuk warga pengguna jalan tersebut," katanya. 

"Keluhan masyarakat pun tidak digubris, buktinya tidak ada pengaruh terhadap para sub Kon yang menyuplai bahan material alam ke lokasi Proyek Bendungan Cijurey berlokasi di Desa Karyamekar Kecamatan Cariu, anehnya pihak aparat juga tak peduli dengan kondisi jalan kabupaten yang seharusnya tidak boleh untuk dilalui Truk Tronton, pihak Kontraktor Proyek Bendungan Cijurey diduga tidak menerapkan SIMDAL karena terbukti tidak peduli terhadap dampak sosial masyarakat," tutupnya. ***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author