Pemberdayaan Guru MGMP Kimia Kabupaten Sukabumi dalam Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka
SUKABUMI | JABARONLINE.COM – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Program studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UNPAK pada tanggal 21 November 2022 di SMAIT Al Bayan kabupaten Sukabumi.
Pada kegiatan tersebut dikuti oleh 53 guru Kimia yang tergabung dengan MGMP Kimia kabupaten Sukabumi.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan Penguasaan Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Guru Kimia dengan Narasumber Drs. Heyanto, M.Pd., E. Dike Mariske, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Irvan Permana, M.Pd., serta Moderator Yuyun Yulianti, M.Pd.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman guru Kimia terhadap pengembangan Modul Ajar Kimia dalam Kurikulum Merdeka.
Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran atau rancangan pembelajaran yang berlandaskan pada kurikulum yang diaplikasikan dengan tujuan untuk menggapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Modul ajar mempunyai peran utama untuk menopang guru dalam merancang pembelajaran. Pada penyusunan perangkat pembelajaran yang berperan penting adalah guru, guru diasah kemampuan berpikir untuk dapat berinovasi dalam modul ajar.
Oleh karena itu membuat modul ajar merupakan kompetensi pedagogik guru yang perlu dikembangkan, hal ini agar teknik mengajar guru di dalam kelas lebih efekti, efisien, dan tidak keluar pembahasan dari indikator pencapaian.
Tujuan pengembangan modul ajar menurut pandual pembelajaran dan asesmen adalah untuk memperkaya perangkat pembelajaran yang dapat memandu guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas tertutup dan terbuka.
Dalam hal ini, kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk memperkaya modul melalui dua cara, yaitu guru dapat memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disiapkan oleh pemerintah dan disesuaikan dengan karakter siswa serta menyusun modul secara individual sesuai dengan materi dan karakter siswa.
Secara ideal, guru perlu menyusun modul ajar secara maksimal, namun kenyataannya banyak guru yang belum paham betul teknik menyusun dan mengembangkan modul ajar, terlebih pada kurikulum merdeka belajar.
Proses pembelajaran yang tidak merencanakan modul ajar dengan baik sudah dapat dipastikan penyampaian konten kepada siswa tidak sistematis, sehingga pembelajaran terjadi tidak seimbang antara guru dan siswa.
Dapat dipastikan hanya guru yang aktif atau sebaliknya dan pembelajaran yang dilaksanakan terkesan kurang menarik karena guru tidak mempersiapkan modul ajar dengan baik.
Pada akhirnya diharapkan pemahaman guru pengembangan modul ajar Kimia mengalami peningkatan sehingga guru tidak lagi kebingungan dalam pengembangan modul ajar Kimia. Apabila pengembangan modul ajar sudah sesuai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia. (Dan)