Pemkab Bogor Terima Kunjungan Komisi IV DPR RI Ke Suaka Elang Cijeruk

Pemkab Bogor Terima Kunjungan Komisi IV DPR RI Ke Suaka Elang Cijeruk

Smallest Font
Largest Font

CIJERUK | JABARONLINE.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menerima Kunjungan Kerja Panitia Kerja (Panja) Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia ke Suaka Elang, Gunung Halimun Salak, Cijeruk, Kamis (2/9/2021). Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bogor, Nuradi, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun), mewakili Bupati Bogor menerima rombongan Komisi IV DPR RI.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi dalam kunjungannya mengungkapkan, ada tiga kabupaten yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yakni, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak. Sekarang ini sedang didorong, istilahnya itu insentif fiskal yakni dukungan anggaran untuk pemerintah daerah yang memiliki komitmen kuat pada pembangunan lingkungan termasuk menuangkannya ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)-nya, dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah (Perda).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Nantinya akan mendapatkan insentif fiskal seperti fiskal ekologis, ini sudah mendapat dukungan juga dari komunitas internasional. Mudah-mudahan ini menjadi kabar baik untuk Jawa Barat terutama untuk Kabupaten Bogor dalam memperkuat komitmen terhadap pembangunan lingkungan,” ungkap Dedi.

Dedi menjelaskan, gunung menghasilkan berjuta-juta kubik air mineral yang memadai. Air mineral kemasan yang merajai Indonesia itu kan berasal dari gunung ini. Belum lagi sumber energi yang berasal dari gunung ini dan hal-hal lain yang menjadi sumber pendapatan negara.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Bagaimana caranya menjaga Gunung Halimun Salak dan gunung-gunung di seluruh Indonesia, tetap dipertahankan sebagai kawasan konservasi, maka pendapatan yang berasal dari gunung yang masuk, dapat terdistribusi dalam perencanaan lingkungan yang memadai,” jelas Dedi.

Dedi menegaskan, eksploitasi sumber daya alam itu harus balik ke tempat asal. Jangan sampai orang yang tinggal di tempat lain nyaman, tapi orang yang tinggal di gunung tidak dapat apa-apa.

“Jadi, bagaimana pendidikan anak-anak yang tinggal di sekitar kaki gunung tersebut dibiayai negara, bagaimana rumah-rumahnya ditata oleh negara, infrastrukturnya ditata oleh negara, kesehatannya dijamin oleh negara,” tandasnya. (Red)

Editors Team
Daisy Floren