Pendidikan Politik Jelang Seleksi P3K, H. Cecep Suhendar : Apresiasi Kegiatan Guru Honorer Gelar Do'a Bersama
JABARONLINE.COM - Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Cecep Suhendar, Mengapresiasi kegiatan guru honorer di kabupaten Bandung, terkait seleksi atau test pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) saat Gelar Doa Bersama. di laksanakan di Kab. Bandung, Kamis (16/11/2023).
Pada penyelenggarakan doa bersama Istighosah, Rabu (15/11/2023) bertempat di gedung PGRI kecamatan Rancaekek.
Legislator dari Fraksi Golkar sekaligus wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung itu mengatakan, "Saya mengapresiasi dengan adanya pelaksanaan istighosah yang dilakukan sejumlah guru honorer di Kecamatan Rancaekek ini". Katanya.
Menurut H. Cecep kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar, rekan-rekan para guru honorer di Kabupaten Bandung. Dengan harapan, dilaksanakannya doa bersama ini, selain bersilaturahmi juga bagian dari berikhtiar. Ujarnya.
Mudah-mudahan dari 1500 kuota untuk Kabupaten Bandung dalam seleksi P3K itu, di antaranya 500 guru, mereka dapat lolos menjadi guru P3K di SD maupun SMP. Katanya
Lanjutnya, dikatakan Cecep seperti diungkapkan oleh perwakilan dari PGRI kepadanya, Guru PNS di sekolah-sekolah itu mengalami kekurangan. di setiap sekolah itu PNS/ASN antara dua sampai tiga orang sehingga sisanya guru honorer.
“Seperti diungkapkan para guru, kita mengalami krisis guru PNS di sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung,” katanya.
Maka dari itu ia sangat mengapresiasi para guru honorer yang selama ini turut ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, meski dengan honor yang tidak seimbang.
“Walaupun tidak layak honor yang diterimanya, tetapi mereka tetap berjuang terus mengajar di setiap sekolah tanpa pantang menyerah,” ucapnya.
Melihat perjuangan para guru honorer itu, perlu diapresiasi bersama. “Saya sebagai pimpinan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung sangat mengapresiasi para guru honorer tersebut,” ucapnya.
Ia pun berharap kedepannya tidak ada lagi tenaga honorer, sesuai dengan regulasi pusat dan semua diangkat menjadi P3K.
Dengan adanya kuota P3K untuk 1500 orang di Kabupaten Bandung, dan di antaranya 500 orang untuk guru itu, dinilai masih kurang jika melihat kebutuhan pegawai di lingkungan Pemkab Bandung.
“Saya yakin ini masih kurang. Masih kurang. Tenaga pengajar di sekolah ini, masih banyak yang belum ikut seleksi untuk menjadi guru P3K. Tentunya ini menjadi bagian catatan kami, bahwa tetap pengangkatan guru honorer harus diprioritaskan.Untuk mengimbangi jumlah kelompok belajar yang tidak seimbang dengan para pengajarnya,” terangnya.
Saat menemui para guru honorer, mereka menyampaikan aspirasinya ingin segera diangkat menjadi guru P3K. Meski belum semua guru honorer diangkat menjadi P3K, Cecep berharap guru honorer itu honornya setimpal atau minimal sesuai dengan apa yang dia lakukan. Minimal honornya sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK).
“Saat ini, honornya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Upah yang diterima para guru honorer itu dibawah UMK. Makanya saya sangat hormat dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pengabdian para guru honorer yang ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa di sekolah, terutama di SD,” katanya.
"Berharap kepada pemerintah untuk memprioritaskan guru honorer menjadi guru P3K. Ini menjadi catatan saya, untuk disampaikan kepada pemerintah,” harapnya.***