Pengembangan Wisata dan Budaya, Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten di Kedokanbunder Indramayu

Pengembangan Wisata dan Budaya, Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten di Kedokanbunder Indramayu

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU I JABARONLINE.COM – Berbicara tentang Kedokanbunder tidak lepas dari tokoh yang satu ini, tokoh tersebut yakni Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten.

Sosok Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang  dipersunting oleh Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam perjalanan sejarahnya Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang yang kini menjadi Kedokanbunder.

Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Dimakamkan di Desa Kedokanbunder Kecamaatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Situs makom Nyi Mas Ratu Kawunganten tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah baik untuk berdoa maupun lainnya.

Selain area makom,  di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten. Dalam sejarahnya sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya.

Masih terlihat jelas pohon-pohon besar peninggalan jaman dahulu berdiri dengan kokohnya di atas sumur ini.

Secara perlahan, makom Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten telah dilakukan berbagai perbaikan dan penataan sehingga terlihat lebih asri dari waktu-waktu sebelumnya.

“Kuwu Kedokanbunder, Waskim mengatakan, keberadaan situs ini harus terus dikembangkan. Pihaknya meminta kepada Pemkab Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau perangkat daerah lainnya untuk bisa melaksanakan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana lainnya yang saat ini sangat dibutuhkan.

Waskim menambahkan, jika musim ziarah situs tersebut sangat ramai oleh rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan bus. Mereka melakukan napak tilas mulai dari Banten, Kedokanbunder (Indramayu), Cirebon, dan lainnya.

“Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan,” kata Waskim.

Waskim menambahkan, di situs tersebut jika tiba masa haul maka ribuan masyarakat akan memadati tempat itu apalagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat.

“Potensi ini harus terus kita kembangkan, untuk itu kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya,” tegas Waskim.

Sementara itu Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan,

Berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyi Mas Ratu Kawunganten yakni ketersediaan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs.

Pusat oleh-oleh (UMKM), dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.

Atang menambahkan, jika pengembangan itu bisa dilakukan maka situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.

“Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu,” kata Camat Atang.

Atang berharap dengan adanya pengembangan terhadap situs tersebut tujuan untuk mewujudkan Kedokanbunder Hebat Indramayu Bermartabat bisa segera terealisasi. (JUNEDI RYP)

Editors Team
Daisy Floren