Pengumuman Lulus, Mengendurkan Ketegangan Peserta UKW Angkatan 10 di Universitas Muhammadiyah Bandung

Pengumuman Lulus, Mengendurkan Ketegangan Peserta UKW Angkatan 10 di Universitas Muhammadiyah Bandung

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Ketegangan menyelimuti 30 peserta uji kompetensi wartawan (UKW) selama ujian berlangsung di Universitas Muhammadiyah Bandung, pada 12 - 14 Juli 2024.

Rangkaian penugasan diberikan penguji kepada peserta untuk mengukur sejauh mana instruksi dipahami dengan jeli.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Latar belakang media dan pengalaman yang beragam dari peserta tidak jaminan ujian berjalan mulus. Temuan perbaikan tugas dari penguji atas penugasan yang diberikan adalah bukti yang tak terelakan.

Beberapa materi krusial seperti kecepatan menulis, teknik wawancara, jumpa pers, doorstop, pengusulan berita, kode etik sampai panduan jurnalistik ramah anak dilahap peserta secara runut. 

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Salah satu penguji, Refa Riana mengatakan peserta harus mengetahui mana fakta dan opini. "Kemampuan cek dan ricek wartawan dalam menggali informasi penting," ungkapnya.

Wartawan dalam setiap tugasnya berpedoman pada kode etik. Karena itu, lanjut Refa, kesiapan sebelum peliputan menjadi penting di dapur redaksi agar dalam peliputan dan wawancara tidak terjadi kekeliruan yang fatal.

"Kompetensi lain yang dibutuhkan wartawan adalah bagaimana membuat berita memiliki nilai berita faktual (news value). Maka kreatifitas mengolah informasi penting terutama dalam teras (lead) berita agar pembaca tertarik di paragraf pertama," jelas Koordinator Penguji UKW angkatan 10 seraya memotivasi.

Simulasi yang telah dipraktikan seluruh peserta adalah bekal untuk meningkatkan kualitas tugas jurnalistik wartawan, sambungnya. 

Selain itu, kata dia, wartawan juga perlu memahami status dan hak anak dalam suatu peristiwa yang melibatkan anak, apakah anak yang menjadi korban atau diduga pelaku kejahatan untuk dijaga kerahasiaan identitasnya. Termasuk keberadaan anak sebagai saksi dalam suatu peristiwa. 

Dalam acara penutupan uji kompetensi wartawan angkatan 10 yang diselenggarakan oleh UKW Universitas Muhammadiyah Jakarta, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Dewan Pers, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan program uji kompetensi wartawan merupakan kecakapan strategik bagi seorang wartawan.

"Wartawan harus merujuk sumber informasi yang mengandung kredibilitas kebenaran," paparnya. Hal ini, kata dia, merujuk pada Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 17.

Karena dalam tugas jurnalistik yang terkait dengan ayat ini ada unsur kesabaran, ketaatan, tanggung jawab, tidak kikir informasi dan permohonan ampun atas setiap informasi yang ditulis merupakan informasi yang benar tidak menyesatkan.

"Saya mengucapkan terima kasih atas terselanggaranya acara ini yang berjalan sukses. Peserta yang mengikuti rangkaian ujian sampai akhir berdasarkan informasi dari UKW UMJ dinyatakan lulus. Selamat untuk semua peserta yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat," pungkasnya.

Musrifah peserta asal Gresik menuturkan kesannya selama mengikuti ujian ini, saya mendapatkan penguji seperri ayah.  "Membimbing dengan sabar seperti bukan penguji," ungkapnya.

Bersyukur bisa hadir di sini. Selama 7 tahun bergabung di PWMU dan Aisyiyah bersama kawan - kawan yang lain di sini berjumlah 15 orang.

"Tanggung jawab menjadi salah satu kata kunci untuk mengikuti ujian ini. Bekal yang dibawa pulang bisa bermanfaat untuk mengabdi di persyarikatan," kata ibu yang aktif di Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik ini.

Dalam kesempatan yang sama, Raihan peserta asal Depok dalam kesannya mengungkapkan ketegangan selama ujian di hari pertama membuat suhu yang dingin di Bandung menjadi panas.

"Alhamdulillah selama ujian semua kebutuhan tercukupi," ungkapnya sambil berterima kasih kepada seluruh penguji atas bimbingannya.

Semua kawan-kawan yang mengikuiti ujian ini termasuk saya, kata Raihan memberikan motivasi dalam berkarya di saat disinformasi menjadi tantangan.

Mudah-mudahan setelah mengikuti ujian ini semakin produktif dalam tugas jurnalistik.

Sementara iti, Asep Nurdin peserta tingkat madya juga  mengatakan tidak semua wartawan punya kesempatan mengikuti ujian yang  diselenggarakan oleh UMJ.

"Di UKW tahun ini saya bukan siapa - siapa. Saat di lapangan kami kenal siapa saja. Tapi dihadapan penguji betapa dahsyatnya pengalaman penguji sehingga mendapat wawasan dan pengalaman baru," tandasnya.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Dera RG Penulis