Pengusaha Kepiting Indramayu Keluhkan Omset Turun

Pengusaha Kepiting Indramayu Keluhkan Omset Turun

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU I JABARONLINE.COM – Pengusaha atau pengepul Kepiting yang biasa di kenal kepiting jenis Bakau, karena habitatnya di air payau, kini mengalami penurunan omset hingga mencapai angka 50 persen, sejak dimasa Pandemi Covid-19.

Pasalnya,penurunan omset tersebut dikarenakan berkurangnya pemasaran di pasar – pasar daerah baik di luar daerah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Seperti halnya yang dialami oleh Casim, salah satu pengepul berasal dari Desa Totoran Blok Jongor RT:06/02 Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu,Jawabarat Kamis,(11/08/2022).

“Saya mulai bisnis ngepul kepiting ini kurang lebih sudah 13 tahun,sejak di masa pandemi Covid – 19 ini memang ada penurunan omset, hingga mencapai 50 persen,mungkin karena faktor kurangnya pemasaran di pasar daerah baik di luar daerah” kata Casim.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Selain kepiting ia sedia jual ikan basah juga,Jenis kepiting yang ia jual ada 5 jenis, mulai dari kepiting kroyo sampai kepiting yang Super, kata dia.

“Kalau yang kroyo atau Standartnya untuk saat ini seharga Rp 30.000, (tiga puluh ribu rupiah), per 1kg, kalau harga kepiting super untuk saat ini seharga Rp 250.000, (dua ratus lima puluh ribu rupiah), per 1kg nya,” jelasnya.

“Kepiting bakau ini biasa saya suplay ke pasar tradisional Indramayu, pasar Lelea, baik di pasar luar daerah, juga ke restoran,” tambahnya.

Wiryo, pencari kepiting asal Desa Totoran Blok buyut Sarip, RT:15/05 kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu, dirinya mengaku hal yang sama dengan pengepul, bahwa di masa pandemi Covid -19 ini ada penurunan mencapai 50 persen.

“Sejak masa Covid Covid -19 ini, untuk penghasilan memang ada penurunan sih, mencapai sekitar 50 persen,” ujarnya.

Masih Wiryo,saya usaha mencari kepiting sudah 10 tahun, Alat tangkap kepiting umumnya di sini memakai alat sederhana, pakai bubuh atau nama lain jebakan kepiting, lalu di dalamnya di kasih pakan dari ikan mujaher yang kecil – kecil biar kepiting masuk ke bubuh itu, lokasi pencarian biasa di tambak ikan rawa,waktu saya berangkat usaha kadang siang kadang malam, pendapatan kepiting perhari 6 kg sampai 10 kg,” kata Wiryo.

Wiryo berharap, “semoga saja pendapatan saya bisa meningkat dan lebih banyak lagi, “tukasnya.

(JUNEDI RYP)

Editors Team
Daisy Floren