Peningkatan Kompetensi Technopreneurship Berbasis E- Commerce dalam Mengembangkan Keunggulan Daya Saing Pasar Global pada Pelaku Bisnis UMKM Kota Bandung

BANDUNG | JABARONLINE.COM – UMKM memiliki kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi terhadap perekonomian Indonesia. Namun demikian, kemampuan ekspor UMKM serta pemanfaatan e-commerce masih belum optimal.

Berdasarkan data eksportir tahun 2020, terdapat eksportir UMKM sebanyak 12.234 perusahaan atau 83,3% dari total eksportir dengan nilai ekspor sebesar USD 5,3 Milyar. Walaupun UMKM telah melakukan ekspor berbasis e-commerce, tetapi masih mengalami berbagai kendala akibat minimnya kompetensi SDM sehingga tidak dapat memasarkan produk dengan maksimal.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sekolah Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Widyatama bekerjasama dengan KADIN Kota Bandung menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Peningkatan Kompetensi Technopreneur Berbasis E- Commerce Dalam Mengembangkan Keunggulan Daya Saing Pasar Global Pada Pelaku Bisnis UMKM Kota Bandung”, pada hari Senin, 29 Mei 2023 di Universitas Widyatama Jalan Cikutra No. 204A Kota Bandung.

Kegiatan ini  merupakan implementasi dari salah satu unsur Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan mendapat kontribusi pendanaan dari Yayasan Universitas Widyatama melalui salah satu kegiatan LP2M Universitas Widyatama.

Acara dibuka oleh Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda., M.Hum dan pemberian sambutan oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, MM dan Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Widyatama Dr. Deden Sutisna. M. N., S.E., M.Si., serta dihadiri oleh sejumlah dosen dari Universitas Widyatama dan juga didukung oleh FAMA (Federal Agricultural Marketing Authority) dan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam Malaysia yang turut hadir lewat perwakilannya.

Pelatihan dan Penyuluhan ini diikuti oleh 40 peserta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan Kadin Kota Bandung yang bergerak dalam bidang usaha fashion, kuliner, Handycraft serta perdagangan dan jasa. Menghadirkan Narasumber Dr. Zuraini Hasanuddin selaku CEO, GEO Artha International (M) Sdn. Bhd Managing Director, GEO Artha Distribution Services Malaysia dengan topik “Perintis SME Local to Global”. Narasumber lainnya, yaitu Dr. Meriza Hendri, SIP., M.M. dan Dr. Nina Nurani, S.H., M.Si selaku dosen Magister Manajemen Universitas Widyatama beserta segenap jajaran Dosen Universitas Widyatama, Dr. Mariana Rachmawati, S.E., M.M., Dr. Nurul Hermina, S.E., Sri Astuti Pratminingsih, S.E., M.A., PH.D., Dr. Uce Karna Suganda, M.M., Dr. Maman Suratman, M.Si., Dr. Zulganef, DRS., M.M., Dr. Hj. R. Adjeng Mariana F, S.E., M.M., Dr. Erwin Firdaus, ST., dan Dr. Lilis Yuaningsih, S.E., M.SI. dengan topik pembahasan “Technopreneurship berbasis berbasis e commerce bagi pelaku UMKM agar mencapai keunggulan bersaing di pasar global”. Sebagai Moderator Sunardi S. Brahmana, S.E., M.T., PhD.

Dalam pembukaan acara Ketua Kadin Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, MM. Menyampaikan, “Kegiatan semacam ini sudah beberapa kita laksanakan, dan diharapkan kedepannya tetap terus berkolaborasi, apalagi di dunia sekarang yang segalanya sudah bertransformasi serba digital, UMKM juga harus bisa scale-up atau naik kelas, sehingga dapat bersaing dalam pasar global. Dengan adanya kegiatan PKM dari Widyatama ini dapat diserap dan dimanfaatan oleh UMKM Binaan Kadin Kota Bandung untuk mengembangkan usahanya, sehingga para UMKM–bisa berkontribusi untuk percepatan pemulihan ekonomi Kota Bandung, apalagi Kadin Kota Bandung sebagai Wakil Ketua Harian Pelaksana Pemulihan Ekonomi Kota Bandung”, kata Iwa.

Pada bagian pemaparan materi pelatihan, Zuraini Hasanuddin selaku CEO, GEO Artha International (M) Sdn. Bhd Managing Director, GEO Artha Distribution Services Malaysia menyampaikan tentang kiat-kiat dan sharing pengalaman tentang perdagangan antar bangsa.

Sementara itu, Meriza Hendri menyampaikan bahwa seorang entrepreneur perlu merubah “Mindset” menjadi “Technopreneurship” ketika akan memasuki pasar luar negeri. Hal ini penting untuk bisa memenuhi need, want dan demand pasar luar negeri dan bahkan memiliki keunggulan bersaing agar bisa memenangkan persaingan.

Terakhir, Nina Nurani menjelaskan bagaimana regulasi terbaru jaminan produk halal dan sertifikasi halal sehingga UMKM dapat unggul dan bersaing dalam pasar global.***