Peran Penting Eksekutif & Legislatif untuk Masjid Agung, Aktivis : Jangan Main-Main!

Peran Penting Eksekutif & Legislatif untuk Masjid Agung, Aktivis : Jangan Main-Main!

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Dibalik keindahan Alun-alun Kota Bogor, kini proyek revitalisasi Masjid Agung jadi perhatian. Perhatian tersebut datang dari berbagai elemen, salah satunya sekelompok mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah zona 3 DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini memiliki ikon baru yakni Alun-alun Kota Bogor yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Jumat (17/12/2021) lalu. Alun-alun Kota Bogor dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, bersebelahan dengan Stasiun Bogor dan Masjid Agung Kota Bogor. Dibangun dengan anggaran mencapai Rp 15 miliar dari dana bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Terkait itu Hendi, Presidium Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah zona 3 mengatakan, Pemkot Bogor boleh membanggakan ikon yang sedang ramai itu (Alun-alun Kota Bogor), namun Hendi meminta agar Proyek Masjid Agung segera diselesaikan.

“Hari ini boleh bangga dengan ikon yang sedang di gandrungi masyarakat, Namun jangan sampai lupa dengan Proyek Masjid Agung yang harus segera di selesaikan bahwasanya proyek pembangunan tersebut sudah di mulai dari tahun 2015,” kata Hendi kepada jabaronline.com melalui pesan whatsapp, Selasa (21/12).

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Dikatakan Hendi, Wali Kota Bogor harus bertanggung jawab, karena dirinya pernah menjelaskan Masjid Agung Kota Bogor akan terintegrasi dengan alun-alun dan stasiun. Menurutnya hal ini tentu harus segera di selesaikan, pasalnya anggaran pun sudah disiapkan. Tidak hanya itu, Hendi meminta agar peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor harus benar-benar terlibat pada pembangunan tersebut. Lanjut Hendi, fungsi DPRD sudah jelas sebagai controling, budgeting & legislasi.

“Jadi jangan sampai DPRD hanya diam saja. Apalagi kalo sampai antara eksekutif dan legislatif ada main mata untuk main-main dengan proyek tersebut, ini rumah ibadah umat Islam yang di nanti-nanti oleh masyarakat Kota Bogor, jadi jangan sampai main-main,” tegas Hendi.

Dia mendesak Wali Kota Bogor agar proyek Masjid Agung harus menjadi Prioritas dan segera di selesaikan. “Jangan sampai proyek tersebut ada pembiaran apalagi sampai mangkrak,” pungkasnya. (Oly Nurmansyah)

Editors Team
Daisy Floren