Perjalanan Hidup Manusia Menuju Sang Pencipta

Perjalanan Hidup Manusia Menuju Sang Pencipta

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | JABARONLINE.COM – Manusia diciptakan Allah SWT untuk bersyukur, bersujud dan bertakwa, sehingga manusia yang bersyukur akan menikmati apa yang ia dapatkan, dapat bersyukur dan bersujud serta memiliki ketakwaan terhadap Allah SWT.

Kita sebagai mahluk ciptaan Allah SWT perlu melakukan muhasabah, wawas diri, introspeksi, atau refleksi terhadap apa yang telah dilakukan, sehingga menjadi bahan perbaikan kedepannya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Muhasabah adalah menghitung perjalanan hidup kita untuk mengetahui perbandingan antara amal baik dan keburukan yang telah kita lakukan. Evaluasi diri yang dimaksud muhasabah dalam Islam meliputi hubungan seorang hamba dengan Allah, maupun hubungan sesama makhluk ciptaanNya.

Sementra wawas diri, introspeksi, atau refleksi diri menurut wikipedia adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, penuh liku-liku, dan melalui tahap demi tahap. Bermula dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berhujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, syurga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap tahap dari perjalanan panjang manusia itu.

Al-Qur’an diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat manusia tentang perjalanan (rihlah) tersebut. Suatu rihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa terkecuali. Manusia yang diciptakan Allah SWT. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah SWT.

Sehingga apa yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT merupakan tuntunan yang harus dipedomani oleh umat manusia dalam perjalanan hidupnya.

Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan kita lalui setelah kematian menuju hidup yang abadi di akhirat nanti, diantaranya Alam kubur (alam barzah), Hari kebangkitan, Padang Mahsyar, Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk), Yaumul hisab (perhitungan amal), Jembatan Shirathol Mustaqim, Surga dan Neraka.

Dalam Al Qur’an Surah Al A’raf ayat 162, Allah menjelaskan bahwa manusia sebelum berada di alam dunia, dia berada dalam alam dzar. Saat itu, semua cucu Nabi Adam dimintakan kesaksiannya akan Tuhannya. Dan peristiwa ini, menjadi landasan utama bahwa seluruh manusia memiliki fitrah ketuhanan di dalam dirinya. Karena hal ini pernah dilakukan sebelumnya. Inti dari kehidupan kita di alam dzar, adalah pengakuan tentang keesaan Allah SWT. Maka dari itu, setiap manusia, memiliki god spot, sisi ketuhanan.

Semoga apa yang telah kita lakukan di alam dunia ini, bisa membawa kita ke syurganya Allah SWT dan menjadikan perlindungan diakhir yaumil. Ammiin yra.

Penulis : Atik Koswara
(Kabid Media dan Komunikasi Gerakan Pemuda Islam Kab. Bogor)

Editors Team
Daisy Floren