PGRI Jabar Meminta Tes PPPK Honorer Guru Lebih Berkeadilan Dan Tidak Memberatkan

PGRI Jabar Meminta Tes PPPK Honorer Guru Lebih Berkeadilan Dan Tidak Memberatkan

Smallest Font
Largest Font

PANGANDARAN | JABARONLINE.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Barat mengharapkan, pemerintah pusat maupun provinsi, dapat menyelesaikan persoalan darurat guru, darurat kepala sekolah, darurat pengawas dan tenaga kependidikan, yang saat ini dialami berbagai daerah di Jawa Barat.

Keinginan PGRI Jabar tersebut, mengacu pada 7 deklarasi yang disampaikan pada HUT PGRI ke 76 dan Peringatan Hari Guru, di Pangandaran Jawa Barat, Selasa (30/11/2021).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ketua PGRI Jabar Dede Amar menuturkan, pada momentum Hari Jadi PGRI, isi dari deklarasi tersebut diantaranya, mendorong pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK, mendorong dilakukannya tes PPPK bagi guru honerer sebanyak mungkin dan kesejahteraan ketenaga kependidikan ditingkatkan.

“Yang utama, kami ingin menyelesaikan masalah pendidikan di Jabar, bahwa kita mengalami darurat guru, darurat kepala sekolah, darurat pengawas, darurat tenaga kependidikan. Baru kemarin ada tes PPPK, semoga di tes yang ke dua kita lebih ada keadilan. Mudah mudahan adanya tes PPPK ini menjadi solusi” kata Dede usai kegiatan.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Selain itu PGRI mendorong kepada pemerintah, agar yang sudah lulus PPPK, tidak usah melampirkan tes kesehatan dan tes bebas narkoba, karena pemberkasan tersebut memberatkan honorer, biayanya bisa mencapai 850 ribu, intinya dibantu atau dibebaskan” imbuhnya.

Menurut Dede, terkait hal itu kabupaten Pangandaran sudah menggratiskan biaya tes tersebut, diharapkannya Kota Kabupaten lainnya dapat mengikuti Kabupaten Pangandaran, yang turut membantu para honorer masuk dalam formasi PPPK. Hal itu tentunya menjadi dorongan dalam rangka melahirkan generasi emas ini di tahun 2025 nanti.

“Kita PGRI tidak boleh loyo, guru harus selalu bahagia dan optimis, berikan yang terbaik untuk anak bangsa. Tentu sebagai guru tidak bisa digantikan dengan apapun, keberadaan guru sangat luar biasa yang dirindukan oleh siswa dan orang tua,” pungkasnya.

Selain itu Ketua PGRI Jabar tegaskan, anggota PGRI harus konsisten atas komitmen yang dibangun, Rapatkan barisan, Selalu berkolaborasi dengan semua pihak, Menyuarakan atas perkembangan dengan perubahan, Berpegang teguh pada konsistensi PGRI untuk menyuarakan berkeadilan tenaga kependidikan. (Dwi A)

Editors Team
Daisy Floren