JABARONLINE.COM - Penggunaan handphone (HP) atau gawai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, terdapat potensi dampak negatif, terutama jika digunakan secara berlebihan. Salah satu dampak yang perlu diwaspadai adalah hubungannya dengan peningkatan risiko terjadinya strabismus atau mata juling, terutama pada anak-anak.
Strabismus adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar dan tidak melihat ke arah yang sama. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada kontrol otot-otot yang menggerakkan mata. Akibatnya, satu mata mungkin melihat lurus ke depan, sementara mata lainnya mengarah ke dalam (esotropia), ke luar (eksotropia), ke atas (hipertropia), atau ke bawah (hipotropia).
Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan ganda, kesulitan dalam memperkirakan jarak, dan bahkan hilangnya penglihatan pada salah satu mata (ambliopia atau mata malas) jika tidak ditangani sejak dini.
Meskipun belum ada bukti konklusif yang secara langsung membuktikan bahwa penggunaan HP menyebabkan strabismus, beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara penggunaan gawai berlebihan dengan peningkatan risiko terjadinya kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa mekanisme yang mungkin menjelaskan hubungan ini:
Fokus Jarak Dekat yang Berlebihan: Menatap layar HP dalam waktu yang lama memaksa otot-otot mata untuk terus-menerus berkontraksi agar dapat fokus pada objek yang dekat. Kontraksi yang berlebihan dan terus-menerus ini dapat menyebabkan kelelahan otot mata dan mengganggu koordinasi antara kedua mata.
Kurangnya Paparan Cahaya Alami: Penggunaan HP seringkali dilakukan di dalam ruangan dengan pencahayaan buatan. Kurangnya paparan cahaya alami dapat memengaruhi perkembangan visual yang optimal, terutama pada anak-anak.
.png)
.png)
.png)
