Cisolok, Sukabumi — Kamis 19 September 2025. Di tengah gemuruh suara warga dan derasnya arus aspirasi, satu nama berdiri tegak sebagai penjaga nurani desa: Jaro Midun. Kepala Desa Cikahuripan ini bukan sekadar pemimpin administratif—ia adalah juru bicara alam, penyambung lidah warga, dan benteng terakhir dari kelestarian hutan yang menjadi sumber kehidupan dan keberkahan.
Dalam forum edukatif bertajuk “Hutan Lindung sebagai Sumber Kehidupan dan Keberkahan” serta gerakan lokal “Leuweung Dijaga, Lembur Diurus, Desa Ditata”, Jaro Midun tampil bukan hanya sebagai moderator, tetapi sebagai penggerak moral dan strategis. Ia menyimak dengan hati, mencatat dengan nurani, dan merespons dengan keberanian, forum tersebut digelar di Kantor Desa Cikahuripan Cisolok Sukabumi pada Rabu 18 September 2025.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga, tokoh masyarakat, DLH, Dinas Kehutanan, Juga TNI dan POlri di wilayah kami, dan semua pihak yang hadir dalam forum ini. Kehadiran Bapak-bapak bukan sekadar partisipasi, tapi bentuk cinta terhadap desa kita," Ucap Jaro Midun yang punya nama asli Heri Suryana,.
Jaro Midun menegaskan, kelestarian hutan bukan pilihan, tapi kewajiban. Kita sudah merasakan dampaknya—banjir besar tahun 2013 bukan sekadar bencana, itu adalah peringatan.
"Maka saya, sebagai Kepala Desa, akan terus memperjuangkan aspirasi warga agar hutan tidak menjadi ancaman, melainkan berkah," tegasnya.
Masih Kata jaro Midun, Jika ada oknum yang merusak, saya tidak akan diam. Saya siap membawa pengaduan ini ke ranah hukum. Karena Sukabumi Mubarokah adalah nafas kita dalam menjaga desa kita dan alam ini, itu adalah komitmen kita bersama. Menjaga leuweung adalah menjaga masa depan anak cucu kita," tegasnya lagi.
.png)
.png)
.png)
