Ragam  

Potensi Kurban dalam Perekonomian dan Ketahanan Pangan

JAKARTA | JABARONLINE.COM – Kurban menjadi momentum yang menggembirakan, baik secara ibadah maupun sosial. Distribusi daging kurban pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat prasejahtera di masa Covid-19 ini.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar memiliki potensi kurban yang signifikan. Pada tahun 2020, Institute for Demographic and Poverty Studies
(IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia mencapai Rp20,5 triliun yang berasal dari 2,3 juta orang pekurban.

Fakta ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi dari ibadah tahunan kurban tidak dapat dipandang kecil. Asumsi berat kambing atau domba antara 20-80
kg dengan berat karkas 42,5 persen. Sementara asumsi berat sapi atau kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 50 persen. “Maka potensi ekonomi kurban 2020 dari sekitar 2,3 juta hewan ternak ini setara dengan 117 ribu ton daging,” kata Peneliti IDEAS Askar Muhammad.

Baca Juga :  Sowan ke Gus Miftah, Ridwan Kamil Konsultasi Pesantren Lansia di Jabar

Sementara itu, ketahanan pangan Indonesia secara umum pada 2020 menurut data Food Security Index berada di peringkat 65 dari 113 negara. Indonesia
masih kalah dengan negara Asean lain seperti Vietnam (ranking 63), Thailand (51), Malaysia (43), dan Singapura (19).

Peringkatan ini dinilai dari empat aspek yakni ketersediaan yang meliputi kecukupan stok pangan, infrastruktur pertanian, dan volatilitas hasil tani.
Aspek keterjangkauan meliputi indikator rata-rata harga pangan, proporsi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, hingga akses terhadap
pasar dan layanan keuangan pertanian.

Baca Juga :  Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung Laksanakan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Patengan Rancabali

Reporter : Atx

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *