Program BPNT, Membantu Endang Dalam Mengatasi Masalah Ekonomi Keluarga

Program BPNT, Membantu Endang Dalam Mengatasi Masalah Ekonomi Keluarga

Smallest Font
Largest Font

GARUT,JABARONLINE.COM- Rumah keluarga Endang Sukandi (52) warga Kampung Loji RT 4 RW 8, Desa keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sungguh mengharukan. Rumah duduk jandela berukuran 4 x 5 itu, bukan hanya bocor di sana-sini dan kondisnya sangat kumuh, tapi juga nyarus runtuh.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kondisi atapnya pun sangat memprihatinkan, genting sebagian sudah acak-acakan, sementara bagian genting yang bolong, ditambal dengan seng yang sudah karatan.

Namun Endang dan istrinya Ida (40), hanya bisa pasrah. Pasalnya, jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari pun sering tak mencukupi. Oleh karena itu, meskipun tak nyaman dan tahu bahwa kondisi rumah membahayakan, pasangan suami istri bersama empat anaknya ini tetap bertahan.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Kami hanya bisa pasrah akan nasib dan hanya bisa berdoa semoga Allah melindungi kami sekeluarga,” Ujar Endang saat ditemui dikediamannya, Kamis (10/10/19).

Ia memaparkan, penghasilannya sebagai tukang buruh serabutan sangat tak menentu. Menurutnya, tak tiap hari ia mendapatkan pekerjaan.

“Kalau ada yang nyuruh seperti bersih bersih kebun saya suka langsung di kerjakan karna saya sangat butuh uang untuk kehidupan sehari” Ucapnya.

Terkadang pula Endang jadi buruh bangunan, tapi itu pun hanya sewaktu-waktu, tergantung suruhan orang.

Sementara Ida mengaku sangat sedih jika melihat kedua anaknya. Dengan kondisi rumah tak layak huni seperti itu, kalau malam dinginnya terasa sekali sebab angin langsung masuk lewat dinding anyaman bambu yang bolong-bolong dan jebol.

“Yang paling sengsara kalau hujan, karena di sana-sini bocor, di dalam rumah ikut basah seperti kebanjiran. Kami terpaksa tidur berkumpul di bagian yang tidak bocor,” Tutur Ida.

Kendati demikian Endang mengaku gembira dengan perhatian Pemerintah sekarang terhadap warga miskin. Dengan adanya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), keluarganya kini mendapatkan jatah beras dan telur gratis.

“Namun karena keluarga saya ber 4 beras jatah tersebut paling bertahan lima hari. Ke sananya ya terpaksa harus beli,”

“Mudah mudahan pak bupati dan pak wakil bupati garut bisa membantu rumah saya yang tidak layak huni ini” Pungkas Endang.

Baik Ida maupun Endang berharap mendapatkan bantuan RLTH dari Pemerintah agar rumahnya bisa diperbaiki.

Atu Restu Fauzi – 030

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author