Program Inovasi Desa Untuk Kuatkan Ekonomi Melalui Bumdes
Jabar Online (Bandung)-, Dengan adanya kenaikan Dana Desa (DD) di tahun mendatang, para kepala desa dituntut memiliki Program Inovasi Desa (PID). PID sangat dibutuhkan agar DD dapat dimanfaatkan secara optimal oleh desa yang menerimanya. Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menyampaikan hal tersebut dalam acara Bursa Inovasi Desa (BID) yang diselenggarakan di Gedung Mohamad Toha Soreang, Selasa (4/12/2018).
“Disamping kreativitas dari desa itu sendiri dalam mencari dana asli pemerintahan desa, setiap desa itu disupport. Tahun depan DD Kabupaten Bandung naik kurang lebih Rp. 51 miliar, jadi total untuk keseluruhan desa akan mendapat Rp. 311 miliar. Belum dari Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD), jadi tiap desa bisa mengelola kurang lebih 3 sampai 4 miliar. Dengan jumlah yang cukup besar, kepala desa harus punya program inovasi dalam membangun wilayahnya,” ungkap Bupati Bandung.
Inovasi dalam pembangunan desa terbagi dalam tiga menu, yaitu infrastruktur, kewirausahaan dan sumber daya manusia. Ia menyebut para kepala desa bisa memilih satu atau lebih konten dalam setiap menu yang disajikan. “Ada beberapa konten yang bisa dipilih oleh para kepala desa. Setelah memilih menu yang dirasa cocok, nanti diterapkan di desanya masing-masing. Menu infrastruktur, silakan konten mana yang dibutuhkan daerahnya. Kalau infrastruktur di desanya sudah mantap, silakan pilih konten di menu kewirausahaan dan sumber daya manusia. Jadi larinya nanti ke arah ekonomi dalam rangka menyejahterakan masyarakat,” imbuhnya.
Dirinya berharap, BID dijadikan media agar kepala desa semakin inovatif dalam menggali potensi dan peluang yang dimiliki. “Para kepala desa juga diharapkan dapat memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk mendorong perkembangan ekonomi desa menuju desa yang sejahtera. Desa sejahtera adalah yang Siap Data, Tahu Potensi dan Paham akan Masalah di wilayahnya masing-masing. Hal ini selaras dengan visi Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing,” tukas Dadang Naser.
Acara yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung tersebut, mengangkat tema ‘Sabilulungan Untuk Indonesia Hebat. Desa berinovasi, Desa Berprestasi’, serta dihadiri 31 camat, 270 kepala desa, 270 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan 124 Tim Pengelola Inovasi Desa (TIPD).
Kepala DPMD Kabupaten Bandung Drs. H. Tata Irawan Subandi mengatakan, dengan adanya PID kepala desa tidak akan lagi kebingungan saat mengelola DD atau ADPD. “Inti dari BID ini, adalah bagaimana para kepala desa tidak lagi kebingungan saat menerima DD. Mereka juga bisa melihat inovasi di desa lain, ditiru kemudian melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing,” tambah Tata Irawan.
BID sendiri bertujuan memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa dalam menyelesaikan masalah dan menjalankan kegiatan pembangunan. “Selain itu BID juga bertujuan untuk saling berbagi kegiatan inovasi, yang telah didokumentasikan dalam bentuk video maupun tulisan. Sekaligus juga untuk menjaring inovasi-inovasi yang belum terdokumentasikan,” terangnya pula.
Setiap desa dapat memilih lebih dari satu inovasi, selanjutnya kepala desa akan menandatangani piagam sebagai komitmen bahwa inovasi yang dipilih tersebut akan dijalankan. “Jika desa tersebut sudah memiliki ide yang sudah berhasil dilaksanakan, dia juga bisa menginformasikan di forum ini, yang mungkin bisa ditiru oleh desa-desa lainnya. Tentunya kita semua berharap, dengan kegiatan ini akan merubah mind set para kepala desa dalam membangun wilayahnya,” pungkas Tata.
(sumber : Humas Kabupaten Bandung)