Pulang Dari China, Neng Rifa Wanita Ribuan Senyum Ajak Cintai Buku

Pulang Dari China, Neng Rifa Wanita Ribuan Senyum Ajak Cintai Buku

Smallest Font
Largest Font

BANDUNG, JABARONLINE.COM – Kalau senyum menjadi simbol kesempurnaan kebahagiaan, maka wanita sejuta senyumlah pemiliknnya. Senyumnya yang khas menjadi daya tarik wajah mudanya. Ribuan senyum yang terpancar membekas diwajahnya, ya seperti itulah ciri khas Neng Rifa.

Wanita kelahiran Garut Selatan yang melanjutkan pendidikannya di Kota Bandung, jalan yang ditempuhnya berbuah manis untuk meraih sukses semuda-mudanya. Namanya harum sejak remaja karena kecintaan kepada buku, hingga saat dewasa namanya dilapisi prestasi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Saat ditemui di lingkungan kampus Universitas Sangga Buana, Neng Rifa yang saat ini bekerja di lingkungan kampus bidang promosi sejak tahun 2016, menjelaskan kisah hidupnya yang penuh makna. Belum lama ini, Rifa kunjungan ke negeri Cina diantaranya ke Desa Bali di Pulau Hainan. Sejarah singkat adanya Desa Bali ini karena banyaknya para imigran dari Asia salah satunya masyarakat Bali Indonesia.

“Selain ke Desa Bali, kami mengunjungi Kota Tua, Dadong Sea Beach, Patung Dewi Kwan dan tempat wisata lainnya disekitaran Pulau Hainan dan Provinsi Haikou,” Ujar Rifa saat ditemui wartawan beberapa hari lalu.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Banyak pelajaran yang bisa diambil, walaupun kita kesana dalam rangka liburan, dapat bonus ahir tahun dari kampus,” Katanya.

Lebih lanjut Rifa menjelaskan, saat di Cina ia secara tidak langsung mengamati tentang perkonomian, wisata, budaya dan transportasi disana.

Neng Rifa, saat kunjungannya ke negeri China

“Mulai dari perekonomiannya, mereka merupakan bangsa yang bangga dengan produk sendiri. Kalau dilihat dari data kependudukan Cina itu negara yang memiliki jumlah penduduk yang Milyaran, tapi disana itu kesannya lingkungannya lebih tertata, lebih nyaman tidak bising, tidak ada kemacetan seperti di Indonesia. Kebanyakan transfotasi yang digunakannya motor listrik atau mobil listrik,” Jelasnya.

Rifa menilai banyak hal positif yang ditemui saat bersama-sama dengan tim Biro Promosi kampusnya berkunjung ke sana. Hal yang unggul negara itu bisa dijadikan contoh untuk pembangunan di Indonesia.

Menurut Rifa pengalaman berkunjung ke Malayasia, Thailand, Singgapure hingga kemarin-kemarin ke Cina, tidak terlepas dari dunia literasi yang ditekuni hingga keatifan di organisasi kampus serta bagaimana cara bekerja yang baik. Semuanya itu mengantarkan kepada pengalaman yang tidak dialami orang lain seusianya.

Dari perjalanan hidup memilih kota Bandung sebagai tempat mengawali cita-citanya, tidak salah dalam memilih. Sekarang Rifa banyak temen, relasi yang mempengaruhi hal positif kepada perubahan diri Rifa. Hasilnya Rifa dapat penghargaan Juara 3 Duta Perpustakaan Jawa Barat 2019, Duta Baca Jawa Barat 2019. Beberapa karya tulis yang telah diterbitkan dibuku cetak, diblog atau media online lainnya.

“Jadi banyak amanah juga dengan prestasi itu. Banyak hal yang lebih mudah tentang apa yang ingin dilaksanakan. Contohnya saat meraih penghargaan duta perpustakaan Dispusipda Jawa Barat. Kegiatan, undangan, hingga hal baru yang tidak terbayang dialami. Harus mewakili duta perpustakaan untuk lintas kegiatan tingkat daerah. Dulu sempat dapat diamanahi langsung dari Dinas untuk mendampingi acara pak Gubernur, Wakil Gubernur. Dari semua pengalaman itu, saya lebih terlatih untuk menghadapi tantangan,” Ucapnya.

Saat ditanya wartawan, tentang wajahnya yang penuh senyum, Rifa menyampaikan, kalau senyum itu asal jangan sendiri, senyum itu harus jelas niat dan tujuannya. Dengan senyum ini Rifa mudah saling kenal dan dikenal. Dulu sempat diwancarai juga tentang kegiatan Rifa oleh media Sekolah Juara hingga tampil di Majalah Sunda Mangle. Pengalaman demi pengalaman saling mengenal orang baru disekitarnya yang hadir menjadi hal menarik yang diistimewakannya.

“Intinya harus bisa jadi diri sendiri agar mudah dikenal dan dikenang. Misalnya kalau kita senyum ramah, ternyata dia cemberut marah, ya kita jangan sampai terpengaruhi sehingga terbawa emosi. Setiap sikap harus bisa menyesuaikan diri atau membahagiakan diri agar orang disekitar ikut bahagia juga,” Imbuhnya.

Diahir obrolannya, Neng Rifa menyarankan agar generasi muda lebih aktif berorganisasi dekat dengan buku atau sumber ilmu, peka terhadap lingkungan dan menjadi manfaat bagi agama, negara atau keluarganya. Agar semua indah pada ahirnya. Karena pemahaman terbaik bagaimana kita bisa membaca banyak hal disekitar kita.

“Jangan lupa membaca dan memanfaatkan setip kesempatan dengan baik, Salam Literasi, Ayo Membaca,” Pungkas neng Rifa menutup obrolan dengan senyumnya.

Dwi Arifin – 021

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author