Purwakarta Sukses Panen Ribuan Ton Padi Nutri Zinc Anti Stunting
JABARONLINE.COM – Ribuan ton padi nutri zinc sukses di panen di Kabupaten Purwakarta. Keberhasilan panen padi untuk mencegah stunting itu menempatkan Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu produsen utama beras nutri zinc di Jawa Barat.
Jawa Barat sendiri merupakan satu dari sembilan provinsi yang ditunjuk Kementerian Pertanian sebagai lokasi penanaman padi nutri zinc. Delapan provinsi lainnya adalah Riau, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, keberhasilan panen padi nutri zinc merupakan bukti dari peran aktif Purwakarta dalam mengatasi stunting.
“Keberhasilan memproduksi beras nutri zinc ini sekaligus membuktikan bahwa kita ikut serta berperan aktif dalam pengentasan stunting yang merupakan program nasional,” kata Bupati Anne Ratna Mustika, Rabu, 9 Agustus 2023.
Data dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta menyebutkan, total kapasitas produksi padi nutri zinc hingga semester pertama (Januari-Juni) tahun 2023, mencapai 11.090 Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras jumlah itu setara dengan 7.109 ton beras nutri zinc.
Angka produksi itu jauh melampau total kapasitas produksi padi nutri zinc pada tahun 2022, yang hanya mencapai 8.099 ton GKG atau setara dengan 5.192 ton beras nutri zinc.
Keberhasilan itu melengkapi kesuksesan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta yang sejak tahun 2020 telah menyiapkan 2.425 hektar areal persawahan yang khusus dimanfaatkan untuk ikut mengembangkan dan memproduksi beras Nutri Zinc bagi penderita stunting.
Langkah itu ditempuh menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo yang meminta semua daerah ikut aktif mengentaskan stunting untuk mengamankan bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Presiden meminta semua kepala daerah untuk fokus dan bersungguh-sungguh mengentaskan stunting. Perintah itu kita tindak lanjuti dengan salah satunya adalah ikut memproduksi beras kualitas tinggi untuk dikonsumsi bagi para penderita stunting,” kata Bupati Anne.
Data dari Dinas Pangan Dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta menyebutkan, hingga saat ini, luas areal yang ditanami padi penghasil beras Nutri Zing mencapai 2.425 hektar. Areal yang telah disiapkan itu tersebar di 12 kecamatan di seluruh Purwakarta.
“Semua wilayah itu telah dipersiapkan dengan matang oleh jajaran Dispangtan Purwakarta. Wilayah itu menjadi daerah yang paling awal dalam program memproduksi beras Nutri Zinc,” kata Bupati perempuan pertama Purwakarta tersebut.
Arahan Menkio Perekonomian
Keseriusan Purwakarta dalam terlibat memproduksi beras Nutri Zinc juga tidak terlepas dari arahan langsung Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menurut Bupati Anne, Menko Perkonomian meminta Pemkab Purwakarta untuk terus mengoptimalkan pembangunan sektor pertaniannya. Termasuk dalam memproduksi beras berkualitas tinggi bagi penderita stunting.
Arahan Menko Airlangan Hartarto itu disampaikan kepada Bupati Anne Ratna Mustika dalam berbagai kesempatan pertemuan, termasuk saat Airlamgga Hartarto berkunjung secara khusus ke Purwakarta pada 5 April 2023 lalu.
“Dalam banyak kesempatan Pak Airlangga meminta kami untuk terus membangun sektor pertaniannya, karena selain ikut memperkuat ketahanan pangan nasional, juga bisa terlibat dalam memproduksi bahan pangan bagi pengentasan stunting,” ungkap Bupati Anne Ratna Mustika.
Sementara Kepala Dinas Dispangtan Purwakarta, Sri Midan Jaya mengatakan, areal yang disiapkan untuk lahan padi Nutri Zinc sudah melalui observasi intensif jajarannya.
“Kita sebelumnya sudah mendapatkan arahan dari Ibu Bupati untuk memproduksi beras Nutri Zinc. Kita lalu melakukan sejumlah langkah penyiapan yang dimulai sejak 2020 lalu,” kata Midan.
Midan menjelaskan, total 2.425 hektar, areal persawahan yang disiapkan itu tersebar di 12 kecamatan di seluruh Purwakarta. Areal terluas ada di Kecamatan Wanayasa seluas 800 hektar.
Kemudian di Kecamatan Purwakarta seluas 300 hektar, Babakancikao (280 hektar), Jatiluhur (170 hektar), Pondoksalam (150 hektar), Sukatani (140 hektar), Darangdan (130 hektar), Pasawahan (100 hektar), Bojong (100 hektar), Sukasari (100 hektar), Pleredi (80 hektar) dan Kecamatan Bungursari seluas 75 hektar.
“Varietas padi yang ditanam di areal persawahan itu adalah varietas unggul jenis Inpari IR Nutri Zinc. Varietas itu memiliki kandungan unsur Zinc yang lebih tinggi dibandingkan varietas padi lain. Beras yang dihasilkan padi varietas ini sangat baik jbagi penderita stunting,” kata Sri Jaya Midan.
Dikutip dari website Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyebutkan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc adalah varietas padi sawah (pertama di Indonesia) yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi (± 25%) daripada varietas yang lain.
Varietas padi tersebut pertama kali dirilis pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019..
Inpari IR Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting. Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak sehingga memiliki ukuran tinggi badan lebih rendah (kerdil) dari standar usianya.
Stunting dapat dicegah dengan mengkonsumsi pangan bergizi, diantaranya beras yang mengandung kadar Zinc (Zn) tinggi seperti Inpari IR Nutri Zinc.
Rata-rata kandungan Zn Inpari IR Nutri Zinc 29,54 ppm (parts per million) atau jauh lebih tinggi dibandingkan padi jenia lain.***