Aktivis : HUT PDAM Kota Bogor, Rakyat Bogor Tidak Butuh Obral Janji
Kota Bogor-Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor beberapa waktu lalu, Aktivis Bogor Raya Fatarizky Muhamad mengatakan sama dengan menumpuknya keluhan masyarakat Kota Bogor terkait kinerja PDAM Tirta Pakuan selama ini.
Dirinya mengungkapkan masyarakat sangat menyayangkan hal tersebut, dengan capaian penghargaan PDAM tahun ini. Namun tidak bisa memback up permasalahan yang ada di masyarakat Kota Bogor secara masif.
“Saya sendiri mendapatkan keluhan melalui whatsaap dari masyarakat terkait pemasokan air bersih yang sangat minim, air pun sering mengalami mati mendadak dengan waktu yang tidak menentu,” ungkap Kang Fata kepada wartawan, Minggu (07/04/2019).
Mantan Koordinator BEM Se-Bogor periode 2018 itu menuturkan PDAM yang kerap kali memberikan alasan perbaikan aliran pipa atau keringnya sungai Katulampa sehingga menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Sudah hampir 3 bulan air PDAM di beberapa kelurahan selalu mengalami permasalahan dan alasan dari pihak PDAM selalu sama, serasa ada yang aneh dengan optimalisasi level reservoar dan pengaliran pipa ini memakan waktu yang banyak.
“Kita tau sendiri, air merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Kota Bogor, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bayangkan jika 3 bulan supply air selalu mengalami masalah,” ucapnya.
Kemudian, Kang Fata membeberkan torehan penghargaan PDAM, serasa tidak berdalih ketika 3 bulan ke belakang ini masyarakat mengeluhkan kinerja PDAM Tirta Pakuan.
“Seharusnya PDAM bisa mensosialisasikan apa permasalahan dan program yang sedang dilaksanakan, karena dengan sosial media saja masyarakat yang tidak memiliki sosial media belum tentu mengetahui informasi tersebut,” ujar pria yang juga aktif di salah satu paguyuban yaitu Sundawani.
Terkait hal itu, dirinya sudah mendiskusikan permasalahan tersebut di internal Paguyuban Sundawani, jikalau PDAM Tirta Pakuan tidak ada gerakan untuk memfollow up issu ini, maka pihaknya akan memberikan ultimatum untuk geruduk kantor PDAM.
Saat ditanya informasi terkait wilayah yang mengalami kesulitan air bersih, ia tidak ingin memberikan informasi tersebut kepada publik.
“Saya tidak akan memberikan kepada publik, yang pasti issu air bersih ini semakin bertumbuh pesat, tidak hanya 3 kelurahan yang di informasikan walikota ketika menjadi pembina HUT PDAM. Data sudah hampir 8 kelurahan di Bogor Utara, belum di kecamatan lainnya, data ini saya keep bertujuan untuk jajaran direksi PDAM mengambil sikap untuk turun ke lapangan dan mensosialisasikan kepada masyarakat Kota Bogor,” paparnya.
Kang Fata menambahkan, dengan hal ini, masyarakat Kota Bogor berharap kinerja BUMD Kota Bogor salah satunya PDAM Tirta Pakuan bisa lebih totalitas lagi sesuai dengan penghargaan yang di dapat selama ini.
(Oly)