Ridwan Kamil Hadiri Tahlilan 40 Hari Wafatnya Sultan Arief

Ridwan Kamil Hadiri Tahlilan 40 Hari Wafatnya Sultan Arief

Smallest Font
Largest Font

CIREBON | JABARONLINE.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, menghadiri tahlilan 40 hari wafatnya Almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Minggu (30/8/20).

Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) mengatakan, Sultan Arief adalah sosok yang teladan dan sangat berjasa bagi kemajuan Cirebon dan Jabar. Ia pun mengaku kehilangan atas kepergian Sultan Arief.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Dengan pangeran Arief, saya sangat bersahabat, almarhum sangat luar biasa itu kenapa tadi kita mendoakan beliau,” kata Kang Emil.

Baca Juga

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content
Ridwan Kamil Serahkan PCR Portable kepada 27 Daerah

Selain itu, Kang Emil berharap proses Jumenengan (Penobatan) Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin berjalan baik. Jika ada dinamika yang terjadi, ia meminta untuk diselesaikan dengan musyawarah.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menghadiri tahlilan 40 hari wafatnya Almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon.

“Hari ini ada Jumenengan dan ada dinamika. Silakan diselesaikan sebaik-baiknya dengan dua cara. Pertama, gunakan sila keempat pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat,” ucapnya.

“Kalau tida ada musyawarah untuk mufakat tentulah ini adalah negeri hukum sehingga bisa diselesaikan dengan cara baik-baik melalui koridor hukum,” imbuhnya.

Kang Emil berharap, selama proses Jumenengan berlangsung, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon. “Kami menghormati tradisi Jumenengan agar tidak ada kekosongan dalam tradisi di Keraton Kasepuhan,” katanya.

Kang Emil mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan terus melindungi dan menghormati situs-situs dan kegiatan budaya, termasuk di Keraton Kasepuhan.

“Kami sangat menghormati masa lalu. Ini adalah kekayaan Jabar, sebelum Indonesia lahir sudah ada Kesultanan Cirebon jadi sudah sewajarnya kami menghormati dan melindungi tradisi di sini,” katanya.

Red
Editor : Kartika Nur Amalia 21

Editors Team
Daisy Floren