Rencana Cap Go Meh 2019, Ini Keterangannya!
Kota Bogor-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama panitia penyelenggara Cap Go Meh (CGM) 2019 melangsungakan pressconference terkait persiapan Ca Go Meh 2019 yang akan digelar 19 Februari 2019 mendatang.
Ketua Panitia CGM 2019 Arifin Himawan menjelaskan, bahwa persiapan pesta rakyat (CGM) tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, pesta rakyat tahun ini, perencanaan yang dilakukan akan berbeda dengan sub tema yang di angkat yaitu Katumbiri yang artinya pelangi.
“Agar kehidupan di Kota Bogor ini menjadi suatu bentuk keberagamaan dan kebersamaan. Cap Go Meh (CGM) tahun ini akan didukung dengan adanya 7 sanggar yang akan berkolaborasi warna yang berbeda. Kmudian 30 sangar yang akan turut ikut partisipasi dari instansi maupun dari komunitas, acara ini akan dilaksanakan setelah magrib,” terangnya
kepada awak media, Senin (21/01/2019).
Perencanaan CGM 2019 ini, akan segera dilaksanakan dengan mengundang beberapa perwakilan dari luar negeri dan beberapa negara lain pun akan turut serta untuk meramaikan CGM tahun ini.
Sementara itu, menurut Kadisparbud Kota Bogor Shahlan Rasyidi, saat opening nanti kita juga akan mengundang beberapa kota di luar Kota Bogor yang akan menampilkan seni budaya mereka masing-masing agar acara CGM 2019 semakin meriah.
“Seperti tema yang di angkat ini berharap warna-warni kebudayaan yang disuguhkan sebagai pesona Katumbiri yang menggambarkan Kota Bogor adalah Kota yang memiliki ciri khas budaya dan menerima perbedaan dengan terbuka bahkan menjadi pemersatu perbedaan yang digambarkan Katumbiri itu sendiri,” tuturnya.
Kemudian, Walikota Bogor Bima Arya mengungkapkan, kegiatan pesta rakyat Cap Go Mep (CGM) 2019 akan menjadi agenda Bintang 5, dan dirancang dengan memfasilitasi para pendatang dari luar negeri untuk merasakan keramahan Kota Bogor ini.
“Ada beberapa hal dalam CGM ini dan masuk kategori kegiatan bintang 5, yang pertama dilihat dari beberapa aspek seperti target audience dan banyak pihak yang akan berpartisipasi,” ungkapnya.
Dengan demikian, Bima juga menerangkan, kegiatan ini merupakan sebuah representasi karakter Kota Bogor, agar semakin banyak keberagamaan dengan keanekaragaman budaya. “Karena Kota Bogor ini merupakan tempat pluralisme, Kehidupan sosial budaya dan keberagaman di Kota ini,” terangnya.
(Mira/Oly)