Ratusan Mahasiswa dari Pengurus PC PMII Kab. Bogor Geruduk Pemkab Bogor

Ratusan Mahasiswa dari Pengurus PC PMII Kab. Bogor Geruduk Pemkab Bogor

Smallest Font
Largest Font

CIBINONG | JABARONLINE.COM – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bogor gruduk Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Rabu (13/04/2022).

Ketua PC PMII Miftahuddin mengatakan, aksi yang dilakukan oleh pihaknya saat ini guna menuntut Pemkab Bogor, turut resah serta berupaya sesuai amanat jabatan Yang di-Emban. Bukan sekedar berduduk santai dibalik tirai. Dimana masyarakat tidak bisa melihat dengan jelas apa yang Pemerintah Kabupaten Bogor kerjakan selama Ini. Dengan hal tersebut pihaknya menuntut Pemkab Bogor untuk ikut
Menolak kenaikan harga BBM, PPN, minyak, usut mafia migor dan mendesak Bupati serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bisa menstabilkan harga bahan pokok.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Ditambah Pemimpim Bumi Tegar Beriman harus mengevaluasi kinerja dinas yang bekerja lambat pada saat kondisi yang tengah sulit saat ini,” tegasnya.

Sekedar diketahui kondisi ekonomi yang sulit, akibat virus corona (COVID-19) yang belum juga tuntas sampai sekarang. Berdasarkan data yang di rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor belum lama ini. Tahun 2021 diperkirakan kemiskinan sebesar 7,99%, dari sebelumnya 7,69%. Pada tahun 2019 ke 2020 terjadi kenaikan kemiskinan sebesar 1,03%. Apalagi masih ia menambahkan, pengangguran masih cukup besar, jika di tilik dari jumlahnya sekitar 12,22% atau sekitar 340.604 orang di Kabupaten Bogor belum memiliki pekerjaan tetap.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

“Kebijakan penyaluran minyak goreng melalui program bantuan pangan non tunai, kami anggap tidak membantu sama sekali. Karena masalah utamanya ialah aksi para mafia minyak goreng yang tidak terkontr oleh pemerintah,” tutur Miptahudin.

Ia pun meminta Bupati Bogor agar berupaya menstabilkan harga pangan, demi kepentingan produsen pangan dan juga masyarakat hingga kemampuan ketahanan pangan dan daya beli masyarakat membaik. “Kalau dinasnya tidak mampu, kami harapkan bisa dievaluasi,” tutupnya. (Acep Sanusi)

Editors Team
Daisy Floren