Refleksikan Semangat Kaum Perempuan Sebagai Peradaban Bangsa
BEKASI – Dalam rangka memperingati Hari Kartini tepat pada 21 April, Kohati HMI Cabang Bekasi Periode 2019 – 2020 menggelar kegiatan dengan tema “Safari Pendidikan : Merefleksikan semangat kaum perempuan sebagai pilar peradaban bangsa” yang digelar di Jalan Pinang IV, Duren Jaya, Bekasi Timur, Minggu (21/04).
Kegiatan ini dilaksanakan bukan sekedar untuk merefleksikan semangat kaum perempuan tetapi kegiatan ini merupakan wujud dari tujuan Negara Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk itu, mari kita bantu dan kita dukung terus pergerakan dan pendidikan. Agar tidak ada lagi anak bangsa yang tidak mendapatkan pendidikan. Sehingga tercipta kaum-kaum penggerak perubahan yang akan membawa nama bangsa menjadi lebih baik”.
Kabid Eksternal Kohati Cabang Bekasi, Maria Ulpa mengatakan, kondisi anak-anak rumah ilmu ini sangat memprihatinkan tetapi dengan semangat juang yg tinggi dari anak anak untuk tetap bersekolahlah membuat kami semakin bertekad untuk terus mengajari mereka agar tetap semangat dan melanjutkan sekolah.
“Kartini terima kasih karena kau telah memperjuangan hak-hak perempuan.
Kartini akan ku teruskan perjuangan mu hingga akhir hayat ini,” ucapnya.
Sementara, Ketua Umum Kohati Cabang Bekasi, Novi mengatakan, walaupun sudah di era millenial, Budaya patriarki masih ada di lingkungan masyarakat hingga kini. Sungguh sebagai seorang perempuan tidak sedikit pun bermaksud untuk melawan kaum laki-laki.
“Akan tetapi yg kami lawan yaitu budaya patriarki, dimana budaya tersebut mengajarkan bahwa perempuan hanya pantas di sumur, dapur , dan di kasur,” kata Novi.
Tetapi, menurutnya pemahaman itu telah di rombak oleh Ibu Kartini, “pada era zaman sekarang banyak kartini-kartini baru bermunculan untuk menjadi pendobrak pergerakan pentingnya pendidikan untuk kaum perempuan, ” ungkapnya.
Dikatakan Novi, pada era zaman sekarang kaum perempuan dibebaskan tanpa larangan untuk berproses dalam ranah pendidikan formal yang setinggi-tingginya. Maka dari itu , permasalahan yang sekarang ialah sebagai kaum perempuan harus menanamkan kesadaran kepada diri sendiri dan lingkungan.
“Bahwasanya kita sebagai perempuan menjadi madrasah Ulla. Maka dari itu kita menuntut ilmu setinggi-tingginya,” pungkasnya.
(Oly)