Bima Arya Sebut Ketersedian Tempat Tidur Isolasi Masih Aman, Ini Skemanya
KOTA BOGOR | JABARONLINE.COM – Wali Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, ketersediaan tempat tidur (bed) isolasi di Kota Bogor untuk perawatan pasien Covid-19 terbilang masih aman.
Namun pihaknya telah menyiapkan skema dalam mengantisipasi lonjakan pasien dengan menyiapkan tempat isolasi khusus OTG di gedung BNN Lido, Kabupaten Bogor dan satu hotel di Kota Bogor.
“Trennya 20 kasus rata-rata perhari. Sejauh ini kita ingin pastikan ketersediaan tempat tidur (bed) aman, saat ini belum mencapai 60 persen, kalau lebih dari 60 persen dikatakan siaga menurut WHO,” katanya saat berbincang dengan awak media di Jambo Kupi jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga : Peringati Harhubnas, Dishub Kota Bogor Luncurkan Dua Sistem Inovasi Digital
AdvertisementKonten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.Scroll To Continue with Content
Meski masih dikatakan aman, pihaknya telah meminta pimpinan rumah sakit di Bogor untuk menambah kapasitas bed, khususnya di rumah sakit rujukan Corona.
“Langkah kita ada dua. Pertama, meminta rumah sakit menambah bed, tadi RS Hermina akan menambah 13 bed. Saya minta itu, terutama rumah sakit yang menjadi rujukan. Kedua, OTG tidak akan dirawat di rumah sakit lagi, tetapi kita titipkan di fasilitas non layanan kesehatan di BNN Lido, ada 122 bed,” jelasnya.
Selain itu ada satu hotel yang disiapkan di Kota Bogor dan sudah diajukan ke pusat untuk dijadikan tempat isolasi khusus OTG.
“Nanti Pak Menteri Wishnutama yang akan memutuskan. Sementara memang ada dua hotel yang siap. Nanti pembiayaannya Kota Bogor mengajukan kepada satgas nasional,” tuturnya.
Menurutnya jika gedung BNN dan hotel sudah bisa digunakan tempat isolasi khusus OTG, maka tidak ada lagi yang diisolasi mandiri di rumah.
Namun yang terpenting kata dia, fasilitas kesehatan harus disiapkan dan mitigasi infeksi dikuatkan. Sebab, kasus klaster keluarga masih tinggi.
Disinggung kebutuhan tenaga kesehatan saat ini, Bima Arya mengatakan sejauh ini masih memadai. “Ini masih dikoordinasikan oleh dinkes,” katanya.
Saat ini Pemkot Bogor dan Pemkab Bogor sedang membangun sistem rujukan melalui aplikasi, yakni melalui aplikasi (e-SIR) Kota Bogor dan Sistem Aplikasi Si Tegar (Sistem Informasi Tempat Tidur Ruangan Rujukan Rumah Sakit) Kabupaten Bogor. “Pada intinya rumah sakit tidak bisa menolak pasien,” tegasnya.
Pemkot Bogor akan terus memperkuat protokol kesehatan menerjunkan Tim Merpati dan Tim Elang dengan memperketat di RW-RW dan memantau warga yang sering berkegiatan keluar kota.
“Saat ini banyak kasus transmisi lokal bukan lagi Imported Case. Kota Bogor zona oranye per minggu dini hari, mudah-mudahan bisa bertahan di zona oranye,” pungkasnya.
Red