Dua Penyebar Berita Hoax Diamankan Polres Indramayu

Dua Penyebar Berita Hoax Diamankan Polres Indramayu

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU | JABARONLINE.COM – Dua orang penyebar berita hoax tentang adanya aksi pencurian rumah korban paska ledakan tangki Kilang minyak Balongan, Kabupaten Indramayu Jawabarat, diamankan kepolisian, Rabu 31 Maret 2021 malam.

Kedua orang itu terdiri seorang laki-laki berinisial SH (32) warga Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu dan seorang gadis remaja berinisial BS (19), penduduk Desa Bogor Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Mereka diamankan oleh polisi setelah mengunggah konten video di media sosial yang narasinya menggambarkan adanya aksi pencurian dan penjarahan terhadap rumah yang ditinggalkan warga karena mengungsi akibat ledakan tangki.

Baca Juga : Polres Bogor Perketat Pengaman Mako Pasca Penyerangan Mabes Polri

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Digambarkan dalam postingan video, ratusan warga yang terdampak insiden ledakan tangki di Kilang minyak Balongan itu sedang mengungsi.

Rumah dalam keadaan kosong yang ditinggalkan pengungsi itu dimanfaatkan oleh oknum warga untuk melakukan aksi pencurian barang-barang elektronik dan sepeda motor.

Informasi yang dibangun keduanya, ternyata bohong atau hoaks. Hal itu diketahui setelah polisi turun ke lapangan dan tidak menemukan satu pun laporan warga pengungsi yang merasa kehilangan benda berharga termasuk sepeda motor.

Kanit Tipidter Satuan Reskrim Polres Indramayu Ipda Ardian menjelaskan, kedua pelaku diamankan setelah tim patroli cyber Polres Indramayu menemukan postingan tersebut.

Dari hasil profiling, polisi menemukan identitas sebuah akun FB milik HS yang berlokasi di Desa Cilandak Lor Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu.

“HS ber-KTP Kecamatan Gantar namun tinggal di Kecamatan Anjatan. Ia membuat video lalu diedit oleh rekannya yakni saudari BS dengan tambahan narasi berita hoaks tersebut,” tandas Ardian.

Sementara itu, HS dan BS mengaku postingan konten video yang mereka buat diakui salah karena tidak berdasarkan sumber yang valid atau resmi.

Mereka mengaku, memgunggah video itu hanya untuk menaikkan rating konten tanpa berpikir akan menimbulkan keresahan masyarakat luas.

“Saya jera dan kapok. Untuk itu saya dan rekan saya meminta maaf kepada masyarakat Indramayu yang sudah dibuat resah atas postingan video kami di FB,” ujar HS di Mapolres Indramayu.

Reporter : Moh.sanaji

Editors Team
Daisy Floren