Resensi Buku Biografi KH. Moh. Tolchah Mansoer Pelopor Organisasi Islam Pelajar
JABARONLINE.COM – Seseorang pastinya memerlukan figur atau teladan untuk mengarahkan atau menjadi inspirasi bagi masa depannya. Banyak para aktivis, ulama atau akademisi, mereka memiliki multi talenta. Diantaranya ialah KH. Moh. Tolchah Mansoer.
Seperti apa keteladanan dan jejak kehidupannya? Melalui membaca biografinya, semoga kita dapat mengambil banyak keteladanan darinya.
Latar belakang keluarga Tolchah digambarkan dengan detail oleh penulis. Hingga kemudian, pelajar berdarah Madura ini merantau ke Jogja untuk menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan karier aktivisnya melonjak hingga berhasil mendirikan IPNU dan menjadi Ketum IPNU tiga periode berturut-turut.
Berkat keuletan dan kejeniusan konsolidasi internal yang dilakukan oleh Tolchah muda (dan teman-teman seperjuangannya pula) saat itulah, kini PP IPNU memiliki ratusan cabang di Indonesia dan beberapa cabang istimewa di luar negeri.
Baca Juga
NASA Uji Coba Mesin Roket Untuk ke Bulan
Selain menjelaskan kiprah Tolchah dalam awal pendirian IPNU, buku ini juga memaparkan sepak terjangnya dalam berjuang di NU sebagai kiai. Terutama, saat menjadi pelopor penerimaannya Pancasila sebagai asas tunggal Nahdlatul Ulama dan sepak terjangnya di dunia akademis sebagai doktor pertama NU sekaligus doktor pertama UGM dalam bidang Hukum Tata Negara.
Melalui buku ini, seseorang bukan hanya dapat ‘membaca’ Tolchah secara lebih komprehensif, melainkan juga membaca dirinya sendiri. Sebab, membaca perjalanan hidupnya berarti memetik inspirasi, membaca sepak terjangnya bermakna menuai spirit dan membaca percik pemikirannya adalah mencerahkan. Lebih dari itu semua, buku ini adalah sebuah usaha untuk melestarikan sejarah.
Kehidupan KH. Moh. Tolchah Mansoer pada waktu malam, diisi dengan menyebarkan ilmu kepada lingkungan sekitar yang menjadi ciri khas ulama terdahulu. Sedangkan pada saat siang, dirinya sibuk dengan kehidupan akademisi atau politiknya. Kedua hal ini sangat menarik untuk diteladani.
Kisah cintanya pun sedikit dibahas dalam buku ini sebagai warna-warni isi buku. Pergerakan yang membuahkan hasil jangka panjang dan lebih bisa diterima oleh semua generasi dulu dan saat ini, menjadi hal menarik untuk ditelusuri.
Sepak terjang KH. Tolchah Mansoer di masa tuanya adalah menjadi Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN), Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri, Rektor Universitas Hasyim Asy’ary Jombang (1970-1983), Rektor Perguruan Tinggi Imam Puro Purworejo (1975-1983), Dekan Fakultas Hukum Islam Universitas Nahdlatul Ulama, dan Anggota Tim Pengkajian Hukum Tata Negara dan Hukum Islam pada Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI.
Penulis : Dwi Arifin
Editor : Dinda Triana Puspitasari 21