Ribuan Guru Honorer Fagar Gelar Aksi di Depan Gedung DPRD Garut
JABARONLINE.COM - Ribuan guru honorer dari 42 Kecamatan yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) di Gedung DPRD Garut, pada Jum'at (14/6/2024). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Garut tidak memberikan janji palsu serta dituding telah berbohong dan menghianati terkait pemberian kuota 2000 untuk diangkat P3K.
Ditahun 2024 Kabupaten Garut mendapatkan kuota hanya 600 orang. Aksi ini juga berlangsung memanas bahkan ada seorang guru honorer yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah.
Saat itu seorang guru honorer perempuan ingin menyampaikan keluhan langsung pada Ketua DPRD Garut, yang beru keluar dari kendaraan roda empat yang ditumpanginya. Bahkan dengan memelas sambil menangis di tanah. Namun, Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah bukannya menanggapi melainkan mengeluarkan perkataan yang tidak menyenangkan dihadapan puluhan guru honorer.
"Saat turun dari kendaraan bukannya menghampiri, malah sang Ketua DPRD Garut mengeluarkan pernyataan yang semestinya tidak diucapkan "Sok Sing Sae Nangisnya" atau yang bagus menangisnya, pasa didalam ruangan juga sambil marah" ujar Fitri Fauziah guru asal Cibalong Garut Selatan pada awak media
Dikatakan Fitri, dirinya duduk dibawah dekat pintu masuk, tengah merasakan sakit lambung yang sangat sakit.
"Ya, tadi saya menangis. Soalnya, lambung lagi naik dan sakit. Bukannya luluh hatinya bu Euis Ida, malahan sambil masuk kedalam mengluarkan kata-kata sambil "Kukulutus"," ungkap Fitri.
Ia mengatakan, awalnya menduga akan ada penerimaan yang baik dari Ketua DPRD. Namun, tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat.
"Kirain hatinya akan luluh, melainkan ada sikap yang tidak mencerminkan sebagai Ketua DPRD Garut," cetusnya.
Bahkan dalam video yang telah beredar, para guru honorer tersebut menyebut kita datang kesini baik-baik. Bahkan, seorang guru honorer juga mengatakan, "Jaga bahasanya kok sperti itu".
Hingga malam ini aksi ribuan guru honorer tersebut masih berlangsung, selain menuntut apa yang menjadi tuntutan. Mereka juga meminta penjelasan terkait ucapan Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah, yang tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat. Namun sang Ketu DPRD Garut itu hingga saat ini tidak ada di tempat.
Sementara hingga berita ini dilaporkan, Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah sulit untuk dihubungi untuk dimintai kterangannya. (Atu RF)