Ribuan Hunian Akan Dibangun Di Atas Pasar Tradisional Kota Bandung

Ribuan Hunian Akan Dibangun Di Atas Pasar Tradisional Kota Bandung

Smallest Font
Largest Font

Reporter : Dwi Arifin

Jabar Online (Kota Bandung)-, Pasar tradisional digabung dengan pusat perbelanjaan yang tematik. Lalu di atasnya ada fungsi lain hunian, apartemen, rumah susun atau apapun itu,” kata Andri Salman.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, ini bertekad mewujudkan konsep baru pasar tradisional itu. Untuk itu, pihaknya melakukan kolaborasi dengan PT Wijaya Karya (Wika) Bangunan Gedung Tbk. Nota kesepahaman pun ditandatangi keduanya Rabu (29/5/2019) kemarin di Pendopo Kota Bandung.

“Nota kesepahaman ini sebagai langkah untuk mewujudkan revitalisasi pasar tradisional dengan konsep kombinasi. Konsep tersebut berupa pemanfaatan ruang usaha digabungkan dengan hunian,” cetus Andri Salman.

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Andri memaparkan, konsep revitalisasi akan diterapkan dengan tampilan yang lebih modern. Namun, hal itu tak lantas mengurangi peran dan fungsi dari pasar tradisional.

Bahkan, Andri mendapat amanah dari Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, revitalisasi pasar dengan konsep baru ini tidak boleh merugikan para pedagang. Dia memastikan tidak ada hak pedagang yang bakal berkurang, atau bahkan sekalipun bertambah tak akan dalam jumlah banyak.

“Pak Wali sudah mewanti-wanti ketika dibangun, pedagang tidak boleh ditelantarkan dan termarjinalkan. Jadi bagaimana hunian bisa bersinergi dengan pasar tradisional. Akses warga ke pasar tidak boleh terhalangi, bahkan kalau bisa akses khusus pedagang berbeda dengan akses untuk hunian,” papar Andri.

Dikemukakan Andri, dari 37 pasar di Kota Bandung, saat ini pasar tradisional yang berada di tengah kota menjadi primadona untuk proyek revitalisasi. Beberapa diantaranya Pasar Palasari, Sederhana, Astanaanyar, Simpang Dago, Kosambi dan Pasar Wastukancana.

“Kalau saya lihat Wika Gedung minta tahun ini sudah bisa berjalan. Ada satu pasar itu dari Wastukancana mereka inginkan, itu sekitar 4.000 meter. Palasari itu ada yang minat 1.500 hunian itu luasnya 2 hektar, lalu Pasar Astanaanyar itu 1,5 hektar ada yang berani 1.000 hunian,” jelas Andri.

Andri mengatakan, nota kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan penyerahan profil pasar kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung untuk dipelajari dan dibuat rancangan desain terlebih dahulu.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyambut baik rencana revitalisasi pasar dengan konsep kombinasi ini. Dia berharap mampu terbangun kerja sama yang bisa saling menguntungkan.

“Nota kesepahaman terjadi di bulan penuh rahmat, mudah-mudahan menjadi berkah untuk bekerjasama dengan baik dan benar Jangan sampai kerjasama jadi tidak seimbang,” katanya.

Sementara itu, Direktur Human Capital Investasi dan Pengendalian PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, Nur Al Fata juga berharap berkolaborasi dengan Pemkot Bandung bisa memajukan pasar tradisional.

“Mudah-mudahan niat kami untuk ikut berpartisipasi mengembangkan Kota Bandung disambut tangan terbuka oleh Pemerintah Kota Bandung. Untuk pasar ini kami ingin merubah wajah pasar yang tradisional ini tidak tampak kumuh,” ujar Fata.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author