Ribuan Ikan Mati Mendadak Di Leuwiliang Bogor, Camat Benarkan Dugaan Aktivitas Tambang Emas Ilegal

Ribuan Ikan Mati Mendadak Di Leuwiliang Bogor, Camat Benarkan Dugaan Aktivitas Tambang Emas Ilegal

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Warga Kampung Cisarua, Desa Purwasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dikejutkan dengan matinya ribuan ikan secara mendadak di sebuah keramba, pada Selasa (03/09/2024) kemarin. 

Kejadian ini memicu kekhawatiran akan adanya pencemaran air yang diakibatkan oleh aktivitas tambang emas ilegal di sekitar lokasi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Camat Leuwiliang, WR Pelitawan, membenarkan adanya dugaan bahwa aktivitas tambang emas ilegal terhadap insiden tersebut. "Kami langsung turun tangan ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Rabu (04/09/2024) sore.

WR Pelitawan menambahkan, bahwa kondisi sungai di sekitar lokasi kejadian kini mulai kembali normal. "Air sungai di sana sudah kelihatan normal lagi, dan tidak semua sungai di sekitar situ tercemar," jelasnya. 

Advertisement
Konten berbayar di bawah ini adalah iklan platform MGID. JABARONLINE.COM tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
Scroll To Continue with Content

Namun, ia tetap memberikan peringatan kepada pemilik keramba dan warga sekitar untuk waspada terhadap potensi pencemaran lebih lanjut.

"Saya juga sempat berbicara langsung dengan pemilik ikan dan pemilik gentong di lokasi," tambah WR Pelitawan, mengonfirmasi langkah yang diambil pemerintah setempat untuk menangani situasi ini. 

WR Pelitawan menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. 

Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas tambang yang tidak sesuai aturan, terutama di daerah yang berdampak langsung pada kehidupan warga dan ekosistem lokal.

WR Pelitawan menghimbau yang pertama, meminta kepada pihak terkait agar kegiatan pengelolaan emas ilegal tersebut untuk berhenti. 

Dan yang kedua, ikan-ikan yang mati mendadak disana agar tidak dijual-belikan. Karna dikawatirkan berdampak pada warga yang mengonsumsi. 

"Saya minta itu untuk dikubur," tegasnya. 

Namun, ikan-ikan mati mendadak tersebut sudah dijual belikan kepada masyarakat dengan harga murah. Diketahui ikan yang berukuran kecil seharga Rp 15 ribu dan yang besar Rp 20 ribu. 

Kemudian WR Pelitawan menegaskan, ikan-ikan yang sudah terlanjur ke masyarakat agar waspada. Khususnya yang sudah mengkonsumsi agar tidak dikonsumsi masyarakat.***

Editors Team
Daisy Floren