Rohmat Selamat SH,MKn Ketua DPC PWRI Bogor Raya Bentuk Satgas Anti Hoax
BOGOR | JABARONLINE.COM – Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Bogor Raya memberikan Amanah SK kepada Iwan Setiawan sebagai Ketua Satgas Anti Hoaks, tujuannya agar Masyarakat Bogor mendapatkan informasi yang benar.
Rohmat Selamat SH,MKn selaku ketua PWRI mengatakan Alhamdulillah Sudah berjalan dengan Baik pengangkatan ketua Satgas Anti Hoaks PWRI dan akan bersinergi dengan segala elemen untuk memerangi Hoaks
“Kita akan berada di garda terdepan untuk memerangi Hoaks ,baik yang tersebar di media sosial maupun di media masa,”tegas Rohmat kepada media ,rabu ( 13/7/22)
“Kami memiliki anggota yang sangat solid, baik yang wartawan, maupun pemilik media massa, jadi sangat efektif untuk memerangi hoaks,”lanjutnya.
Namun demikian, Iwan Setiawan sebagai Ketua Satgas Anti Hoaks mengakui bahwa dirinya tidak bisa jalan sendirian tanpa bergandengan dengan para pemimpin daerah,Para pemimpin daerahkan yang diduga meguasai data dan informasi, mana yang hoaks ataupun bukan,yang untuk publik atau bukan.
Larangan penyebaran berita bohong diatur dalam berbagai undang-undang penyebaran berita bohong tersebut diklasifikasikan khusus bagi insan pers terdapat pengaturan tersendiri.Dalam kontek jurnaslistik,penyebaran berita bohong diatur dalam undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers ( UU No.40 ) Tahun 1999 ) dan undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran ( UU No.32 Tahun 2002 ) khusus penyebaran berita bohong yang dilakukan oleh lembaga pers diatur dalam pasal 6 huruf. C No 40 Tahun 1999.Dalam pasal tersebut diatur peran pers nasional dalam umum berdasarkan Informasi yang tepat akurat,dan benar,akan tetapi pelangaran berupa penyebaran berita bohong merupakan bentuk pelangaran terhadap pasal 4 kode etik Jurnalistik. PWRI memiliki media informasi yang bisa digunakan sebagai agen distrubusi informasi yang positif dan konstruktif.Jika dua unsur ini bisa saling sinergis, maka semua pihak diuntungkan, termasuk masyarakat” katanya.
Pada saat ini, PWRI sedang meminta waktu untuk melakukan audience dan bersilaturahmi dengan para pimpinan daerah. Dan elemen masyarakat.
(Acep Sanusi/Tim PWRI)